Jakarta, Gatra.com - Seiring dengan bertambahnya usia, kekuatan tulang untuk bisa menopang tubuh dengan sempurna akan berkurang. Salah satunya yaitu tulang rawan yang akan menipis dan patah saat proses pengapuran di usia tua.
Ismail Hadisoebroto, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan patah tulang rawan dapat diatasi dengan menambahkan sel punca pada bagian tulang yang rawan. Ini adalah teknik pengobatan biologis yang akan dikembangkan berdasarkan temuan hasil penelitian.
Ismail mengatakan, pengobatan biologis dengan menambahkan sel punca ini juga bisa menjadi solusi terhadap penyakit patah tulang rawan yang sebelumnya sulit diatasi.
“Zaman dulu kan gak bisa menggantikan tulang rawan ini. Karena secara medis pembuluh darahnya gak ada di sendi,” kata Ismail, Sabtu (20/4).
Selain itu, teknik yang akan dikembangkan ini juga bisa menjadi solusi terhadap penipisan tulang rawan akibat pengapuran. “Yang ini kan tulang rawannya udah tipis. Udah aus. Ditumbuhin lagi supaya tebel kembali,” katanya.
Pada umumnya, patah tulang atau masalah tulang yang hilang akibat kecelakaan diatasi dengan memasang alat dan menambahkan potongan tulang dari orang lain ke dalam tubuh pasien. Tetapi, cara seperti ini bisa menimbulkan masalah lain. Ketika sang pendonor memiliki masalah kesehatan dan mengidap suatu penyakit tertentu, maka penyakit tersebut bisa berpindah ke dalam tubuh pasien.
Ismail menambahkan, sel punca yang ditambahkan pada bagian tulang yang terpotong bisa menumbuhkan kembali tulang sesuai dengan ukuran tulang yang hilang atau patah.
“Penerapan sel punca yang dilakukan sangat bervariasi, mulai dari implantasi sel punca yang sederhana hingga pendekatan rekayasa jaringan yang kompleks,” ujar Ismail.
