Home Kesehatan Sel Punca Turunkan Tingkat Kematian Pasien Kritis Covid-19

Sel Punca Turunkan Tingkat Kematian Pasien Kritis Covid-19

Jakarta, Gatra.com – Hingga kini, Covid-19 belum memiliki terapi spesifik yang dapat mengatasi akar permasalahannya. Penanganan yang bisa diberikan kepada pasien bergejala hanya terbatas sebagai terapi suportif yang bertujuan untuk mengurangi gejala yang dialami pasien.

Meski begitu, terdapat sebuah penelitian baru yang dipimpin oleh Guru Besar Ortopedi dan Traumatologi FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K). Mereka menemukan fakta bahwa pemberian terapi sel punca (stem cell) mesenkim asal tali pusat mampu menurunkan tingkat kematian pada pasien Covid-19 yang dirawat dengan gejala kritis.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam,SpPD-KGEH, MMB, mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut telah dipublikasi di jurnal internasional ternama, Stem Cells Translational Medicine (SCTM).

Menurutnya, SCTM merupakan jurnal terindeks Scopus Q1 dan impact factor-nya juga besar senilai 6,43. "Jadi ini adalah jurnal yang di-dedicated kan untuk riset-riset stemp cell dunia," ungkapnya dalam temu media secara daring bertajuk "FKUI Peduli COVID-19" pada Jumat (11/6).

Menurut Ari, penelitian ini memiliki potensi yakni stem cell dapat digunakan untuk mengatasi pasien-pasien virus corona. Sebelumnya, mereka melakukan review artikel dan ditemukan bahwa stem cell berguna untuk pasien-pasien Covid-19 yang kritis.

Setelah itu, lanjut Ari, mereka membuat design penelitian yang saat ini telah disetujui oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM).

"Nah, kebetulan Komite Etik FKUI-RSCM itu adalah komite etik yang diakreditasi secara internasional. Jadi ini note yang mesti penting diketahui bahwa ini sudah ada reviewer internasional dan ini sah bahwa ini memang komite etik yang secara sistem segala macam memang bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Untuk diketahui, pasien virus corona bergejala kritis yang diberikan sel punca itu akan dua kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dibandingkan pasien yang tidak diberikan sel punca.

301