Home Kesehatan Atasi Penyakit Menular, Indonesia dan Inggris Kucurkan Dana Riset Rp37 Miliar

Atasi Penyakit Menular, Indonesia dan Inggris Kucurkan Dana Riset Rp37 Miliar

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Departemen Bisnis, Energi dan Strategi Industri Inggris melalui Newton Fund menyiapkan dana sebesar Rp37 miliar untuk mendanai enam buah penelitian terbaik di bidang penyakit menular (infectious disease) untuk jangka waktu tiga tahun. Dana Rp37 miliar didapatkan dari Pemerintah Inggris sebesar Rp32 miliar dan Indonesia sebesar Rp5 miliar.

Menteri Ristekdikti, Mohamad Nasir menjelaskan bahwa proses pemilihan enam buah penelitian yang didanai ini dilakukan dengan proses yang terbuka, transparan, dan kompetitif. Sebanyak 22 proposal yang masuk dinilai oleh tim pengkaji dari Indonesia dan Inggris. Ada 18 proposal yang lolos didiskusikan pada panel meeting di November 2018 lalu. Setelahnya, tim memutuskan memilih 6 proposal yang resmi akan didanai Pemerintah Indonesia dan Inggris untuk jangka waktu 3 tahun.

Dalam konferensi pers peluncuran kerja sama riset penyakit menular Indonesia-Inggris melalui Program Newton Fund antara Medical Research Council (MRC) dan Kemenristekdikti, Nasir mengatakan pendanaan riset ini bertujuan menghasilkan terobosan dalam bidang penyakit menular, khususnya di Indonesia.

Baca Juga: Minum Kopi Secara Rutin Bisa Tingkatkan Harapan Hidup

“Hasil kolaborasi ini akan meningkatkan ketahanan dan kesiapan Indonesia dalam menangani penyakit menular yang mematikan. Termasuk pula intervensi kebijakan maupun pengembangan teknologi farmasi dan inovasi alat media,” ujar Nasir di kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (13/5).

Untuh pemilihan Inggris sebagai mitra Indonesia, Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimyati menyatakan bahwa Inggris adalah salah satu negara yang memiliki kualitas terbaik di dunia dalam riset dan penelitian. Kemitraan ini juga dapat memperkuat kerja sama sains kedua negara, serta meningkatkan kesiapan Indonesia dalam menangangi penyakit menular mematikan.

“Kemenristekdikti sangat terbuka dengan kerja sama penelitian baik secara bilateral maupun multilateral. Namun kami tetap mengedepankan equal partnership demi usaha pengembangan keilmuan dan peningkatan kapasitas peneliti,” ujar Dimyati.

Baca Juga: Brokoli Dapat Membantu Penyakit Skizofrenia

Lebih lanjut, Dimyati juga mengatakan bahwa kolaborasi riset ini juga mendukung Prioritas Riset Nasional 2020-2024 dalam fokus riset kesehatan, terutama obat, terutama di bidang kerja sama multi-sektoral. “Kami harap keenam riset yang dipilih akan membangun kekayaan ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Dimana kesiapan terhadap potensi penyakit menular di Indonesia dapat lahir dan berkembang dari penelitian-penelitian ini,” imbuhnya.

Menurut data Kemenristekdikti, Indonesia memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap potensi penyakit menular, seperti tuberkulosis, HIV, malaria, dan demam berdarah. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan ada 16.692 kasus demam berdarah di Indonesia per 3 Februari 2019.

Penyakit menular berdampak besar pada kehidupan masyarakat, terutama saat anggota keluarga jatuh sakit. Serta berdampak pada pembangunan ekonomi, ketika pekerja dan keahlian seaeorang pupus sebab terpapar penyebaran penyakit menular. Maka dari itu sangat diperlukan jalan keluar untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut lewat keenam penelitian ini.

 

 

489