Home Internasional Bakteri Xylella Ancam Perkebunan Zaitun Eropa

Bakteri Xylella Ancam Perkebunan Zaitun Eropa

London, Gatra.com - Negara-negara di Eropa Selatan disebut memiliki risiko besar dari penyakit mematikan Xylella, yang digambarkan sebagai "ancaman yang sangat serius" bagi industri zaitun Uni Eropa (UE).

European Food Safety Authority (ESFA) mengatakan teknologi komputer telah membantu memahami bagaimana penyebarannya wabah tersebut. Tetapi sampai saat ini tidak ada obat untuk tanaman yang terinfeksi. Para ahli menggambarkan Xylella sebagai salah satu "patogen paling berbahaya di seluruh dunia".

Bakteri ini menyerang pembuluh yang digunakan tanaman untuk mengangkut air dan nutrisi. Akibatnya, timbul gejala seperti hangus dan layu dedaunan, akhirnya diikuti oleh kematian tanaman.

Baca Juga: Pengaruh Diet Mediterania pada Pencernaan Anda

Dilansir dari BBC, sejak pertama kali terdeteksi di pohon zaitun di Puglia, Italia selatan, pada Oktober 2013, telah dicatat kejadian serupa di sejumlah lokasi lain. Termasuk di Prancis bagian selatan, Spanyol, dan Portugal bagian utara. Para ahli memperingatkan bahwa jika penyakit ini, yang memiliki banyak inang dan vektor, menyebar lebih luas, maka ia berpotensi menghancurkan panen zaitun UE.

"Salah satu masalah Xylella adalah penyebarannya secara diam-diam," jelas Dr Stephen Parnell dari University of Salford, Manchester yang juga ketua kelompok kerja EFSA pada tim penelaah risiko hama Xylella Fastidiosa.

Dia memperingatkan bahwa setelah penyakit tersebut menginfeksi tanaman, tidak ada obatnya. "Satu-satunya cara untuk memberantas atau memperlambat penyebaran adalah dengan menghapus sumber inokulan," ungkapnya.

Baca Juga: Berbagai Makanan Ini Dapat Menurunkan Tekanan Darah

Sejak kedatangan patogen ini di UE enam tahun lalu, para peneliti telah mengumpulkan data tentang hal itu dan sekarang telah mengembangkan teknologi komputer untuk membantu mengatasi wabah hama ini. "Apa yang dapat kami lakukan adalah mensimulasikan penyebaran Xylella pada skala kebun dan pada skala lanskap. Lalu kami menggunakan informasi itu untuk menguji efektivitas metode kontrol tertentu," kata Dr. Parnell.

Secara global, UE adalah produsen dan konsumen minyak zaitun terbesar di dunia. Menurut Komisi Eropa, blok 28 negara menghasilkan 73% dan mengkonsumsi 66% minyak zaitun dunia.

 

 

1166