Home Politik Belajar Dari Tragedi Christchurch, Wapres JK Serukan Internet Governance

Belajar Dari Tragedi Christchurch, Wapres JK Serukan Internet Governance

Jakarta, Gatra.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Arden bersama dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengajak para pemimpin negara dan pemimpin perusahaan teknologi terkemuka dunia untuk mendeklarasikan 'Christchurch Call to Action' sebagai upaya mencegah paham radikalisme.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Arrmanatha Nasir menjelaskan, Wapres RI, Jusuf Kala sebagai representasi Indonesia yang hadir dalam pertemuan di Elysee Palace, Paris, Prancis, Rabu, (15/5), mengemukakan beberapa gagasannya soal negara yang tidak bisa lepas sepenuhnya dari ancaman radikalisme dan terorisme. Kota Christchurch yang selama ini dikenal sebagai kota yang suci saja bisa menjadi sasaran teror. 

"Wapres menginginkan masyarakat dunia untuk meningkatkan community resilience. Dalam hal ini untuk terus mendorong rasa toleransi sejak dini," ucap Arrmanatha di Ruang Palapa, Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).

Menurut Arrmanatha, Jusuf Kala menginginkan adanya internet governance, karena salah satu kontributor besar bisa tersebarnya paham radikal lewat dunia internet. Internet governance merupakan satu platform bersama untuk mencegah penyebaran paham tersebut.

"Hal ketiga yang ditekankan Jusuf Kala adalah pentingnya public-private partnership. Kita lihat bahwa dalam konteks penyebaran paham di internet yang berperan besar adalah private sector," tambah Arrmanatha.

Disebutkan bahwa di pertemuan yang diadakan pada hari Rabu (15/5) mengundang pihak swasta seperti Facebook, Microsoft, dan Twitter. Sementara itu undangan untuk negara hanya dibagikan ke beberapa negara saja, Indonesia salah satunya yang mendapat kehormatan.

 

Reporter: MDS

Editor: Wem Fernandez