Roma, Gatra.com - Vaksinasi perlu diberikan kepada anak untuk mencegah terjangkitnya penyakit campak. Namun, para ahli mengkhawatirkan vaksinasi tidak bisa menghentikan wabah dari penyakit tersebut untuk puluhan tahun ke depan.

Sejumlah peneliti dari Italia menilai tingkat efektivitas vaksinasi saat ini telah menurun di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Irlandia, Australia, dan Inggris. Hal ini dikarenakan adanya kampanye menyesatkan yang menyebutkan bahwa vaksinasi berbahaya.

Penilaian para peneliti juga diperkuat dengan fakta yang menunjukan bahwa tingkat penerimaan vaksin anak di Inggris telah menurun menjadi 87,2%. Sementara menurut standar yang ditetapkan WHO, setidaknya setiap negara harus menjamin 95% anak yang ada di negara tersebut menerima vaksin agar terhindar dari wabah penyakit.

Meskipun banyak peneliti yang mengatakan bahwa program vaksinasi yang diwajibkan oleh suatu negara akan memberikan manfaat besar, ada juga peneliti yang beranggapan bahwa tidak ada fakta yang membuktikan hal tersebut.

"Vaksinasi wajib tentu merupakan salah satu cara untuk mencoba dan meningkatkan cakupan, tetapi masih jauh dari kejelasan mengenai seberapa baik kerjanya," kata seorang peneliti dari Universitas Bristol, Adam Finn, seperti dikutip BBC, Jumat (17/5).

Menurut dia, vaksinasi wajib tidak dapat menjadi solusi jika masih terdapat masalah dalam akses pendistribusian vaksin, pasokan bahan dan perlengkapan medis, serta edukasi orang tua mengenai pentingnya vaksinasi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia menerima berbagai masukan, termasuk saran untuk mengadakan program vaksinasi wajib.