Seoul, Gatra.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengutus adik perempuannya, Kim Yo Jong ke perbatasan Korut-Korsel untuk memberikan penghormatan terakhir terhadap mendiang mantan Ibu Negara Korsel, Lee Hee-ho yang meninggal dunia awal pekan ini.

Seperti dilansir dari CNN.com, Kim Yo Jong melakukukan perjalanan menuju Panmunjom yang merupakan perbatasan kedua Korea dan zona demiliterisasi dengan membawa karangan bunga dan bertemu dengan pejabat senior pemerintah Korsel.

Adik perempuan termuda Kim Jong Un yang juga merupakan salah satu pejabat senior di Korut ini menyampaikan ucapan belasungkawa dari sang kakak sembari menyatakan bahwa ibu negara Lee Hee-ho adalah sosok yang sangat dekat di hati Kim Jong Un, demikian seperti disampaikan pada rilis pihak Kepresidenan Korsel.

Lee Hee-ho adalah istri dari mantan Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, yang memimpin Korsel dari 1998 hingga 2003.

Semasa kepemimpinannya, terutama di tahun 2000, Kim menjadi pemimpin Korsel pertama yang melakukan pertemuan dengan pemimpim Korut saat itu, Kim Jong Il, yang merupakan ayah dari Kim Jong Un. Kim Dae-jung juga dikenal dengan “sunshine policy”nya terhadap Korut, sebutan terhadap beberapa kebijakannya yang ramah dan hangat terhadap Korut, yang membawanya mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian di tahun 2000.

Pada hari Rabu (12/06), Direktur Keamanan Nasional Korsel Chung Eui-yong, atas nama Presiden Korsel Moon Jae-in,menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya atas pesan dukacita dan karangan bunga yang diberikan oleh Kim Jong Un lewat adik perempuannya.

Ia juga berharap bahwa kematian sang ibu negara bisa dijadikan momen untuk memperbarui janji kedua pemimpin Korea untuk bekerja sama demi mewujudkan masyarakat kedua Korea yang damai dan sejahtera.

Namun, Chung mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan adik Kim Jong Un, tidak dilakukan pembahasan lain selain hanya berbincang mengenai lmarhumah Lee Hee-ho.