Home Kesehatan Pencerah Nusantara Libatkan Anak Muda Bangun Kesehatan

Pencerah Nusantara Libatkan Anak Muda Bangun Kesehatan

Jakarta, Gatra.com – Perjalanan Indonesia untuk memastikan pemerataan pembangunan, khususnya di sektor kesehatan masih panjang. Tantangan geografis menjadi salah satunya yang paling sulit. Mengingat, Indonesia dikelilingi pulau-pulau dengan beragam masyarakat yang belum semuanya mendapatkan akses kesehatan layak.

Melalui program Pencerah Nusantara, sebuah model intervensi berbasis tim yang dibentuk oleh Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millenium Development Goals, lembaga Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) melibatkan anak-anak muda dalam pembangunan kesehatan. Terutama dalam mengatasi kekurangan tenaga kesehatan dan pendampingan masyarakat.

“Selama penempatan bertahun-tahun, anak-anak muda yang terlibat di Pencerahan Nusantara memberikan pendampingan ke masyarakat. Pendampingannya tidak hanya memberikan informasi terkait asupan makanan yang baik saja. Mereka juga sudah dilatih untuk bisa mendampingi masyarakat di seluruh aspek kehidupan,” kata Pendiri CISDI sekaligus Penasihat Senior Bidang Gender dan Pemuda untuk Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Diah Saminarsih di Kantor LIPI, Jakarta Selatan, Rabu (17/7).

Baca juga: Disrupsi Teknologi Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan

Anak-anak muda tersebut ikut memberitakan berita buruk, lanjutnya, ketika ternyata ada anak atau masyarakat yang mengalami sakit. “Meskipun masih muda, mereka sudah cukup dewasa untuk menyampaikan hal ini dengan baik kepada masyarakat. Saya kira, itu juga yang menjadi kunci kenapa masyarakat bisa menerima dengan terbuka. Kekuatan pada anak-anak muda di sini adalah mau mendampingi masyarakat dengan tulus dan terpancing untuk memiliki visi misi kesehatan,” ujarnya.

Senada dengan Diah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, H. Tuwuh, SAP mengungkapkan, peran anak-anak muda dari Pencerah Nusantara yang dikirm ke Sumbawa Barat sangat membantu. Menurutnya, anak-anak muda yang terlibat memiliki banyak ide yang inovatif dalam memperbaiki gizi maupun masalah stunting.

Baca juga: Ironis, Jumlah Tenaga Kesehatan Jabar Belum Merata

Sementara itu, salah satu alumni Pencerah Nusantara, Edo Prambudi Thamrin menerangkan, bahwa keberhasilan Pencerah Nusantara memperbaiki masalah kesehatan di daerah terpencil merupakan kerjasama semua sektor di Pemeritah Daerah setempat, serta masyarakat.

“Ini sifatnya dua arah. Kalau yang bekerja hanya pencerah nusantara ya tidak akan berhasil. Jadi memang, salah satu faktor utamanya dari Pemeritah Daerah dan masyarakatnnya sendiri. Waktu di Muara Enim, tantangannya adalah harus bisa membuat masyarakat percaya dengan kita. Terlebih, saya memiliki kepercayaan minoritas di sana. Ketika sudah dapat kepercayaan, untuk bekerjasama juga enak,” imbuhnya.

256