Home Ekonomi Akibat Harga Anjlok, Petani Karet Tak Kuasa Melawan Wabah

Akibat Harga Anjlok, Petani Karet Tak Kuasa Melawan Wabah

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono mengatakan bahwa Kementan menemukan wabah penyakit Gugur Daun Karet yang disebabkan oleh cendawan Pestalotiopsis sp

Penyakit tersebut diperkirakan berpotensi menurunkan produksi karet Indonesia secara nasional sebanyak 15 persen minimal pada tahun ini. Dari data yang dikantongi Dirjenbun Kementan dari luasan 3,66 juta lahan kebun karet terdapat 10-11 persen lahan yang terkena wabah tersebut. 

Kasdi mengatakan kemunculan penyakit tersebut utamanya disebabkan karena menurunnya ketahanan tanaman akibat ketidakmampuan petani/pekebun untuk merawat kebun sesuai standar. 

"Hal ini utamanya dikarenakan turunnya harga karet pada level rendah dalam rentang waktu yang lama,” ujar Kasdi ketika ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (24/7).

Ia menyebutkan penyebaran dan intensitas serangan penyakit gugur daun tersebut sejak 2017 hingga 2019 mengalami peningkatan yang signifikan. 

Menurutnya pertama kali penyakit tersebut ditemukan di Provinsi Sumatera Utara dan menyebar ke Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Penyakit itu diperkirakan juga muncul di provinsi sentra karet lainnya yakni Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Lampung.

Lebih lanjut, Kasdi menyatakan, berdasarkan laporan dari Lembaga Getah Malaysia (Malaysia Rubber Board) serangan penyakit gugur daun Pestalotiopsis sp. juga terjadi di Malaysia, terutama di daerah semenanjung Melaka. 

"Dicermati dari 381 hektare, (sebanyak) 232 hektare serangan berat. Ini menyerang karet tidak hanya di Indonesia. Bahwa serangan ini hama terjadi di Malaysia, utamanya di Semenanjung Malaka," ujarnya. 

Ia mengatakan beragam upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengendalikan penyakit tersebut meliputi pengendalian dengan menggunakan fungisida berbahan aktif heksakonazol atau propikonazol. Selain itu juga ada program pemberian bantuan pupuk untuk meningkatkan ketahanan tanaman karet terhadap serangan penyakit tersebut.

"Ini tentu kita upaya di sentra-sentra produksi. Upaya Pemerintah tidak akan besar kalau tidak bersama pemerintah daerah," katanya lagi. 

194