Jakarta, Gatra.com - Chief Executive Officer (CEO) PT Bogasari Flour Mills, Fransiscus Welirang berpendapat bahwa ketahanan pangan harus dilihat dari bagaimana bahan pangan itu dapat diolah, minimal menjadi produk antara (intermediate).

"Jika mulut orang Indonesia tidak mau menerima tidak ada gunanya, sehingga kita punya 3.000 jenis makanan di indonesia," ungkapnya setelah "Talkshow Keberagaman Sebagai Jawaban Sumber Pangan ke Depan" yang diadakan Kehati di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (29/7).

Selama ini, ia menyayangkan ketahanan pangan hanya dilihat dari sisi produk pertanian semata. Menurutnya, aspek kuliner tak kalah penting.

Dalam mengembangkan bahan baku lokal dalam skala komersial, ia meihatnya dari segi uang (keuntungan).dan manusianya (selera)

"(Nilai ekonomi) Itu urusan pengusha, jangan dicampur-adukkan dengan ketahanan pangan," ujar Ketua Komite Tetap Bidang Ketahanan Pangan Kadin tersebut.

Menurutnya, ketahanan pangan berasal dari kerlarifan lokal. Ia menekankan agar kuliner lokal lebih diangkat lagi.

"Bagaimana pangan setempat itu atau kuliner itu diangkat dan dibaca nutrisinya ada enggak, jika tidak ada mari kita perbaiki," tuturnya.