Jakarta, Gatra.com - PDI Perjuangan menyetujui aspirasi banyak pihak yang meminta agar kursi kejaksaan agung ditempati oleh kaum profesional dan punya dedikasi dalam bidang hukum. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan jaksa agung semestinya diisi oleh kandidat yang berkompeten dengan kiprah dan rekam jejak yang jelas.
"Aspirasi masyarakat yang meminta seluruh elemen dari aparat dari jaksa agung untuk dapat menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya itu juga ditangkap oleh PDIP dan kami memberikan dukungan terhadap aspirasi itu," ucap Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).
Oleh karenanya PDIP menurutnya akan mendorong agar kursi jaksa agung nanti ditempati oleh kalangan profesional dari kementerian dan lembaga.
"Kita (PDIP) juga memberikan ruang bagi kader-kader dari internal lembaga kementerian negara tersebut untuk mendapatkan ruang jabatan yang tertinggi," ujarnya.
Ia menghimbau kepada partai pengusung Presiden Jokowi agar memperhatikan penempatan jabatan strategis di kementerian dan lembaga. Pengisian pos tersebut terang Hasto tidak boleh didasari oleh kepentingan politis bahkan kepentingan pihak elite.
"Tanpa intervensi politik kekuasaan dari pihak tertentu. Karena kami percaya dari pengalaman PDIP, kekuasaan tidak bisa dibangun di jalan pintas dengan menggunakan instrumen hukum tidak bisa," ucap Hasto.
Sebagai informasi diketahui saat ini kursi jaksa agung diduduki oleh mantan kader partai Nasional Demokrat (NasDem), HM. Prasetyo. Untuk konfigurasi kabinet mendatang, NasDem dikabarkan masih mengincar kursi jaksa agung untuk kadernya.
Sekjen Nasdem, Johny G. Plate mengatakan pihaknya sudah menyiapkan kader terbaik untuk menempati kursi jaksa agung. Meski demikian pihaknya akan menyerahkan keputusan pada Presiden Jokowi untuk memilih figur yang tepat mengisi posisi tersebut.
"Kalau jaksa agung, presiden yang tentukan. Tapi kalau mempercayakan pada Nasdem kami sangat senang, karena kaderisasi juga berjalan. Juga karena kader Nasdem di kabinet melaksanakan tugas dengan baik," ujar Plate di Jakarta, Selasa (9/7).
