Home Politik Jelang Kongres V PDIP, Peserta&Peninjau Mulai Tiba di Bali

Jelang Kongres V PDIP, Peserta&Peninjau Mulai Tiba di Bali

Jakarta, Gatra.com - Peserta, peninjau hingga sejumlah tamu VVIP dalam Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), 8-11 Agustus telah tiba di Bali. Panitia Kongres telah bersiap menyambut dan memberikan pelayanan terbaik kepada mereka. 

Hal ini disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan berkoordinasi dengan seluruh pihak. Untuk mengawali rangkaian menuju kongres akan digelar Malam Budaya di Pandawa Stage, Hotel Grand Inna Bali Beach, Rabu (7/8) besok mulai pukul 18.00 WIB. 

Baca Juga: Lawan Angket Nurdin Abdullah, Hasto Minta PDIP Gencar Lobi

Hasto menambahkan, nuansa budaya dan kearifan lokal akan kental selama penyelenggaraan Kongres V. Termasuk malam budaya dimana sejumlah sajian tari dilanjutkan dengan doa bersama untuk kelancaran dan kesuksesan kongres. 

"Saat malam budaya, selain pidato ucapan selamat datang oleh Ketua DPD PDIP Provinsi Bali I Wayan Koster, Ibu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoptri juga dijadwalkan memberikan sambutan," papar Hasto, Selasa (6/8). 

Baca Juga: Kongres V PDIP Tak Akan Gunakan Material Berbahan Plastik

Total undangan, utusan, dan peninjau saat pembukaan berjumlah sekitar 2.200. Untuk peserta terdiri terdiri dari DPP Partai, DPD Partai (Ketua, Sekretaris, Bendahara), DPC Partai (Ketua, Sekretaris, Bendahara).

Peninjau terdiri dari anggota Fraksi PDI Perjuangan tahun 2014-2019, Badan Pusat PDI Perjuangan (Kepala dan Sekretaris), Sayap Pusat PDI Perjuangan (Kepala dan Sekretaris), Departeman DPP PDI Perjuangan, Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah Kader PDI Perjuangan serta DPLN PDI Perjuangan (Ketua dan Sekretaris).

"Jumlah utusan Kongres dari DPC 1542 orang dan DPD Partai 102 orang serta DPP partai 27 orang," jelas Hasto.

Hasto juga mengatakan penyelenggaraan Kongres V berkomitmen untuk mendukung kebijakan partai di dalam menghadirkan lingkungan yang bersih, dan ramah lingkungan. Karena itulah untuk keperluan mimun peserta diberikan tumbler, sedangkan hidangan kuliner tidak memakai bahan plastik sekali pakai.

"Dekorasi dan aksesoris tidak menggunakan bahan plastik atau styrofoam," tambahnya.

Baca Juga: Eks Konsultan World Bank Jadi Ketua DPD PDIP Aceh

Komitmen terhadap lingkungan ini sejalan dengan filsafat dasar kehidupan masyarakat Bali, Tri Hita Karana. Konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup yang menjaga seuruh keseimbangan alam raya seisinya.

“Pada dasarnya hakikat ajaran Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan Tuhan yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya,” demikian Hasto. 

299