Home Ekonomi Duet Singa-Garuda di MRO Hang Nadim Batam

Duet Singa-Garuda di MRO Hang Nadim Batam

Batam, Gatra.com  - Lion Air Group meresmikan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) Batam Aero Technic, di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepri, Rabu (14/8). 

MRO yang menelan investasi sekitar Rp10 triliun itu dibangun di atas lahan seluas 24 hektar. Di lokasi itu juga dibangun groundbreaking MRO.

Peresmian bertajuk Sinergi (SDM & Prasarana) untuk Industri Aviasi Nasional itu dihadiri oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. 

Presiden Direktur Lion Air Edwar Sirait mengatakan, MRO yang diresmikan tadi bakal menjadi pusat perawatan, suku cadang dan perbaikan komponen pesawat. 

Selain untuk kebutuhan populasi pesawat milik Lion Air yang hingga kini sudah berada di angka 700 unit, juga untuk kepentingan Garuda Indonesia.

"Dengan dibukanya MRO ini, diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 11.340 orang lantaran prospek pasar regional juga bagus. Lalu kita akan bisa menghemat biaya sekitar $US700 juta pertahun," katanya kepada Gatra.com, Rabu (14/8). 

Prospek bagus tadilah yang kemudian membikin Lion Air membangun MRO itu di Batam. "Lantaran memang letak geografis Kepri sangat dekat dengan pusat jaringan logistik dunia; Singapura. Letak ini sangat mendukung untuk ketersediaan suku cadang yang dibutuhkan. Selain itu, Hang Nadim yang punya Run Way sekitar 4000 meter juga menjadi pertimbangan," terangnya.

Edwar menyebut, jika dibandingkan dengan MRO di luar negeri, MRO di Batam belum ada apa-apanya meski sudah seluas 24 hektar. Sebab di Singapura saja luas lahan MRO sekitar 275 hektar, di Thailand 875 hektar dan Malaysia 324 hektar 

Meski hanya seluas itu, Lion Air menarget kalau MRO Hang Nadim itu bisa mendulang keuntungan sekitar $US620 juta pertahun.

Edwar menyebut, perjanjian kerja sama strategis juga sudah dilakukan bersama Garuda Indonesia. "Kami membangun jalan bersama untuk memajukan bangsa melalui kejayaan dirgantara Nasional. Total investasi enggak sedikit, mencapai Rp10 triliun hingga 2028 dengan lima tahap pembangunan hanggar join venture,” katanya.

Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia I Gusti Nugraha Askara mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan bisa menampung sekitar 3000 tenaga kerja. 

Di sisi lain, Garuda Indonesia juga akan membangun MRO di Bandara Kuala Namu, Sumatra Utara dengan luas lahan sekitar 50 Hektar.

"MRO Lion Air ini juga akan dipakai oleh Garuda Indonesia, setelah kedua maskapai melakukan kerjasama. Dalam kerjasama itu, Garuda akan memanfaatkan pengembangan lahan secara keseluruhan. Nantinya MRO Hang Nadim Batam akan digunakan oleh Garuda Indonesia untuk menangani pesawat jenis air bus, sedangkan Lion Air akan melakukan perawatan pesawat jenis boeing," terangnya. 

743