Home Ekonomi Ekonom Indef Sebut Sebentar Lagi AS Resesi Ekonomi

Ekonom Indef Sebut Sebentar Lagi AS Resesi Ekonomi

Jakarta, Gatra.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS) semakin terlihat jelas tanda-tandanya. 

Indikasinya, terjadi penurunan kinerja ekspor-impor shipment atau logistik di AS pada semester pertama. Sinyal yang lain, dari mulai individu hingga bank-bank sentral membeli emas sebagai investasi yang dianggap aman. 

"Ini dampaknya bisa meluas resesi. Tanda resesi sudah ada,  Biasanya, orang kalau panik akan berinvestasi barang yang aman," kata peneliti Indef, Bima Yudhistira, ketika ditemui Gatra.com, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (28/8). 

Bima melihat, ekskalasi trade war atau perang dagang masih akan meningkat hingga tahun depan. Apalagi, Presiden AS, Donald Trump, akan menggunakan sentimen perang dagang untuk  pilpres  tahun depan. 

Adapun, dampaknya bagi Indonesia, menurut Bima, akan menimbulkan keluarnya modal asing (capital outflow) di pasar modal. Rupiah akan mengalami tekanan dan mudah terdepresiasi. 

Di samping itu, dari sisi perdagangan, neraca perdagangan Indonesia terus mengalami defisit baik di perdagangan komoditas migas maupun nonmigas. Sebab, Cina menurunkan permintaan migas  dan komoditas lain dari Indonesia.  

Di sisi lain, Indonesia  akan dibanjiri oleh produk Cina, terutama sektor konsumtif dan konstruksi. "Karena market kita besar. Jadi kita kena diversi stok barang dari Cina. Imbasnya, dalam perdagangan Indonesia-Cina, kita defisit terus dan makin melebar."  

Padahal,  kata Bima, ada dampak positif dari perang dagang, seperti relokasi industri, peralihan basis produksi, dan dari segi upah Indonesia lebih menarik dibanding negara maju  ataupun Cina. 

"Ini menjadi peluang untuk meningkatkan investasi. Basis produksi sudah terlihat seperti tekstil pakaian jadi. Di kuartal yang mengalami kenaikan produksi industri tekstil berdasarkan data BPS,"  kata Bima. 

1786