Home Gaya Hidup Menikmati Pagi di Tao Silalahi

Menikmati Pagi di Tao Silalahi

Dairi, Gatra.com - Selalu ada sensasi di Tao (danau) Silalahi. Danau yang terletak paling ujung di sebelah utara Danau Toba ini, sudah cukup dikenal dengan ketenangan dan kejernihan airnya. 

Perbukitan yang mengelilingi dan suasana perkampungan di sekitarnya memancarkan rasa kedamaian tiada tara. Keberadaan sejumlah gereja di pinggir danau, ikut menambah eksotika. 

Baca Juga: Semerbak Aroma Kopi Lintong Yang Menggoda Wisman

Demikianlah, pagi itu, Sabtu (31/8) saat matahari baru muncul dari balik bukit, sejumlah anak-anak muda sudah terlihat asyik berenang di tepian danau. Salah seorang di antaranya adalah Hermanto Situngkir. 

Hermanto adalah warga Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang tinggal di Medan. "Kalau tidak mandi ke danau, tak puas rasanya. Badan dan pikiran langsung segar," katanya.

Baca Juga: Paket Huta Toba Ditawarkan ke Singapore

Dibanding kawasan Danau Toba lainnya, Tao Silalahi terbilang yang paling dalam. Dalam berbagai referensi disebutkan, ada satu titik di kawasan ini yang kedalamannya mencapai lebih dari 1 km. Juga terdapat banyak palung dan sumur-sumur di dasar danau. 

Itulah sebabnya, pengunjung ke Tao Silalahi harus ekstra berhati-hati bila ingin mandi ke danau. Hal itupun didukung dengan penataan pinggiran danau yang diperuntukkan untuk mandi. 

Baca Juga: Media Singapore Exsplore Danau Toba Bagian Selatan

Dari sisi kearifan budaya, masyarakat di sekitar Tao Silalahi masih kental dengan nilai-nilai dan aturan dalam memanfaatkan air danau. Mereka dikenal begitu menghormati  air danau. 

Itu juga yang membuat air danau di daerah ini terjaga keasriannya. Masyarakat yang didominasi marga-marga dari induk marga Silahisabungan ini, juga dikenal kompak. Marga-marga itu antara lain, Sihaloloho, Situngkir, Sidabariba, Tambunan, Sinurat dan sebagainya. 

Baca Juga: Tao Silalahi Arts Festival Kembali Digelar

Mereka kerap menggelar ritus budaya yang dipusatkan di Tugu Silahisabungan yang merupakan ikon daerah ini. Kegiatan itu digelar untuk mempererat sesama keturunan dari induk marga mereka.

Selain dari Lae Pondom, Dairi, pada umumnya akses ke Desa Silalahi melalui jalur Tongging, Kabupaten Karo. Dari Medan via Kabanjahe (Karo) maupun melalui Barus (Brastagi) menghabiskan perjalanan dua jam tiga puluh menit untuk tiba di Tongging.

Baca Juga:  Silahisabungan Lirik Wisatawan Milenial

Sedangkan dari Tongging menuju Desa Silalahi memakan waktu kurang lebih 30 menit. Pemandangan terbuka dengan view Danau Toba akan tampak begitu memasuki Tongging. Panorama itu semakin sempurna dengan air terjun Sipiso-piso di sisi kanan jalan Tongging.

Reporter: Jones

842