Home Ekonomi Mata Air Langka di Desa Kekeringan Jadi Tujuan Wisata

Mata Air Langka di Desa Kekeringan Jadi Tujuan Wisata

Gunungkidul, Gatra.com - Mata air langka di Dusun Garotan, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul hingga kini ramai dikunjungi orang bak tujuan wisata dadakan. Mata air ini diprediksi bisa mencukupi kebutuhan air hingga 10 hektare, termasuk untuk budi daya tanaman. Namun langkah ini menunggu kawasan sumber air itu sepi pengunjung.
 
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul telah meninjau ke mata air itu, Senin (2/9). "Airnya sampai sekarang masih keluar. Masih banyak tamu juga untuk melihat mata air itu," kata Kepala DPP Bambang Wisnu Broto, saat dihubungi, Selasa (3/9). 
 
Bambang menganggap mata air itu berkah bagi warga setempat. Ia memperkirakan airnya bisa untuk mengairi lahan 5 - 10 hektare. "Tidak usah menanam dulu karena masih banyak tamu yang datang. Nanti kalau tamunya berkurang bisa untuk ditanami padi dan jagung lahan di sekitarnya," ucapnya. 
 
Hingga kini DPP Gunungkidul belum berencana membuat saluran irigasi. Sebab belum lama ini dinas telah memberikan bantuan berupa parit tampungan air di dekat lahan tersebut. "Warga sudah membuat saluran air ke lahan-lahannya memakai pipa paralon," katanya. 
 
Sebelumnya, mata air baru ditemukan di Dusun Garotan, Desa Bendung, Semin, Gunungkidul, medio Agustus lalu. Mata air ini terbilang langka karena ditemukan di daerah rawan kekeringan. Mata air ini ditemukan aat warga setempat  Suyadi, 62 tahun, membuat sumur bor. Setelah dibor selama sehari, air keluar dengan deras dari sumur itu. 
 
Sekda Gunungkidul Drajad Ruswandono mengatakan mata air itu belum diteliti. Untuk itu Pemkab mengimbau warga agar memasak air dari sumber itu sebelum mengonsumsinya. "Airnya dimasak supaya lebih terjamin kesehatannya. Kami juga sedang mengirim surat permohonan ke Badan Geologi untuk melakukan penelitian mata air itu," ucapnya.
638