Home Ekonomi Ini Alasan Kenapa Orang Harus Punya Investasi Emas

Ini Alasan Kenapa Orang Harus Punya Investasi Emas

Jakarta, Gatra.com – Menurut Financial Advisor, Prita Ghozie, orang Indonesia dari dulu hingga sekarang memiliki kecenderungan untuk memilih investasi yang dikenal dan aman, karena mayoritasnya memiliki profil risiko konservatif.

Prita menjelaskan, risiko konservatif merupakan produk investasi yang memiliki risiko rendah di pasar uang. Sehingga orang Indonesia, walaupun mencoba investasi di pasar saham dan reksadana, tetap memiliki investasi emas, karena dinilai berisiko konservatif.

"Itu kenapa dalam portofolionya meskipun ada reksadana dan lain-lain, tapi biasanya juga akan tetap punya emas," katanya di Jakarta, Rabu (18/9).

Menurutnya, setiap bentuk investasi memiliki risiko di dalamnya, di antaranya risiko liquiditas, gagal bayar, dan fluktuasi. Namun, untuk emas, lanjut Prita, hanya memiliki risiko fluktuasi harga.

"Emas itu memberikan keuntungan dari selisih harga beli dengan harga jual," ujarnya.

Selain itu, Prita juga menjelaskan, investasi emas merupakan hal wajib yang harus dimiliki dalam setiap portofolio investasi. Namun, Prita meminta kepada para investor agar tidak menyamakan investasi emas dengan jenis investasi saham lainnya.

Kesalahan persepsi di investor selama ini adalah dengan menyamaratakan bentuk investasi emas dengan investasi lainnya. Padahal, setiap investasi memiliki karakter yang berbeda, sehingga investor diharapkan dapat memiliki semua jenis investasi.

"Dalam bahasa ekonomi, ada yang namanya beta dalam portofolio. Beta artinya risiko, kita dalam portofolio itu enggak boleh punya yang betanya sama, karena satu jatuh semua jatuh. Betanya itu harus saling berlawanan, jadi saat satu jatuh yang satu naik. Emas juga tidak pernah di bawah inflasi, karena dia komoditas, malah sedikit di atas inflasi," kata Prita.

Menurutnya, presentase investasi emas dalam portofolio, bergantung pada profil investor, sehingga sedikit banyak investasi emas perlu disesuaikan dengan profil investor.

"Profil kita kan bisa konservatif, moderat, dan agresif. Otomatis orang yang agresif, emasnya tidak usah banyak, cukup 5-10%. Kalau konservatif itu bisa 30-50% dari total portofolio," ujarnya.

813