Home Politik Aksi Mujahid 212 Serukan Khilafah, Menhan: Jangan Ribut

Aksi Mujahid 212 Serukan Khilafah, Menhan: Jangan Ribut

 

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan) Ryamizard Ryacudu menanggapi aksi demonstrasi "Mujahid 212 Selamatkan NKRI" yang berpusat di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, pada Sabtu (28/9) lalu.

Seperti diketahui, salah satu tuntutan dari aksi tersebut yakni menerapkan sistem syariat dan khilafah Islam dalam sistem pemerintahan di Indonesia.

Menhan menuturkan, ideologi itu banyak ditolak oleh negara persekutuan arab. Sudah banyak aktivis yang ditangkap karena memperjuangkan paham tersebut.

"Kemaren ada demo suarakan khilafah. Saya sampaikan, 21 negara tidak suka khilafah. Di Negara Arab juga tidak suka. Di Mesir, tempatnya (paham radikal), diusir, ditangkepin. Saya minta dengan hormat kalau enggak suka Pancasila, cari lagi tempat lain. Di sini Pancasila soalnya," ujar Menhan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (2/10).

Menhan menegaskan, Indonesia sudah berpegang teguh pada Pancasila sejak lama, bahkan telah puluhan tahun. Ia mengimbau, masyarakat tidak  melakukan aksi seperti itu secara berkelanjutan.

"Sebelum nenek moyangnya lahir, di sini Pancasila. Tolong jangan ribut-ribut melulu lah, capek," tuturnya.

Menhan menegaskan, Pancasila adalah perekat bangsa. Apabila perekat bangsa diubah dan digantikan dengan paham lain khususnya radikal, maka bangsa Indonesia akan cheos seperti Timur Tengah.

"Pancasila ini adalah perekat. Bayangkan kalau perekat ini dilepas, buyar bangsa ini. Saya berpikir, contohnya di Timur Tengah. Bayangkan itu berkelahi sesama orang Arab, sama-sama orang Islam," ujarnya.

Menhan mengatakan, karena persoalan ideologi tersebut, konflik di Timur Tengah tidak kunjung selesai selesai hingga puluhan tahun. Sangat sulit untuk mengembalikan negara tersebut menjadi normal seperti sedia kala. Ia berharap, bangsa Indonesia tidak sampai dalam kondisi Timur Tengah seperti itu.

"Kalau pun selesai bagaimana mengembalikan negara itu. Belum lagi mengembalikan moral penduduknya. Nah, kita jangan sampai ke situ," tuturnya.

 

13694