Ambon, Gatra.com- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, tak akan membangun Hunian Sementara (Huntara) untuk korban gempabumi di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.
Kepala Sub Direktorat Kompensasi dan Pengembalian Hak Pengungsi BNPB, Budi Erwanto, mengatakan, pembangunan huntara untuk korban gempa yang rumahnya rusak berat mubazir dilakukan.
Agar tidak mubazir, lanjut Erwanto, pihaknya berencana langsung membangun Hunian Tetap (Huntap) untuk korban gempabumi yang melanda sejak Kamis (26/9/2019) lalu.
"Kita langsung bangun hunian tetap," kata Erwanto kepada wartawan di Posko Penanggulangan Darurat Bencana Provinsi Maluku, Markas Korem 151/Binaiya, Kota Ambon, Selasa (15/10/2019).
Untuk korban yang rumahnya dibangun, BNPB akan menyewakan rumah untuk ditempati sementara selama proses pembangunan huntap.
Di sisi lain, Erwanto mengaku, pihaknya akan membantu Rumah Sakit Darurat jika masih dibutuhkan daerah terdampak gempa.
"Kita lihat kebutuhan daerah, kalau kepala daerah membutuhkan, dinas teknis tidak punya dana, BNPB akan bantu," ungkapnya.
Terkait masa waktu tanggap darurat, Erwanto menjelaskan penetapannya berdasarkan kondisi riil lapangan. Dimana harus didukung oleh kemudahan akses.
Menurutnya, apabila masih terdapat korban yang belum ditemukan, kemudian pencarian belum selesai, disamping masyarakat masih banyak membutuhkan, maka tanggap darurat akan terus berjalan.
"Kalau wilayah itu sudah netral, minimal sekolah dan rumah sudah berfungsi, akses sudah jalan maka pemulihan dan bergeser ke transisi darurat pemulihan. Tapi itu dalam kerangka tanggap darurat," pungkasnya.
