Jakarta, Gatra.com - PARA Syndicate mengadakan syukuran atas empat tahun berdirinya lembaga tersebut dengan menggelar kegiatan Dongeng Budaya dan Kuliah Kebangsaan dengan tajuk "Kita Bersatu Membangun Indonesia" di Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/10). 

Dalam pidatonya, Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo berharap melalui lembaga ini dapat menjadi kendaraan bagi pemikiran-pemikiran kebangsaan dan demokrasi. Hal itu menurutnya sejalan dengan pemikiran Songong Sarjadi yang menyatakan berpolitik haruslah dalam rangka bernegara dan bernegara dalam rangka berkonstitusi.

"PARA Syndicate sebagai kelanjutan dari Songong Sarjadi, berkomitmen untuk terus secara aktif berikhtiar bersama, memastikan agar proses demokratis di republik ini berjalan pada rel yang benar sehingga berpolitik dijalankan dalam rangka bernegara, dan bernegara dalam rangka berkonstitusi," ujar Ari. 

Ari juga menyampaikan, acara syukuran itu beriringan dengan peringatan Sumpah Pemuda. Dia menilai, semangat peristiwa itu menyalakan Persatuan Indonesia harus menjadi pesan yang hidup dalam tindakan bernegara dan berpolitik seluruh anak bangsa. 

Dalam acara itu juga hadir tokoh agama, yaitu Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar dan Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo. Atas kehadiran tokoh-tokoh tersebut, Ari bersyukur karena dapat memberikan pemikiran segar, gagasangagasan, serta pandangan yang mencerahkan dalam kuliah kebangsaan. 

"Kami juga berterimakasih atas kesediaan beliau-beliau ini untuk hadir dalam acara kami untuk membawa kita semua dalam refleksi mendalam untuk kembali menempatkan agama sebagai pencerah," katanya.