Home Teknologi Fosil Hewan Purba Kembali Ditemukan di Situs Semedo

Fosil Hewan Purba Kembali Ditemukan di Situs Semedo

Slawi, Gatra.com - Sejumlah fosil hewan purba kembali ditemukan di Situs Semedo di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Fosil tersebut ditemukan seorang warga setempat, Dakri (63), yang merupakan bagian dari gajah purba.

Keberadaan fosil diketahui saat Dakri yang merupakan penemu pertama fosil hewan dan manusia purba di kawasan Situs Semedo itu mengajak sejumlah wartawan termasuk Gatra.com menyusuri kawasan situs, Minggu (20/10). "Ini perkiraannya lutut gajah purba," kata Dakri.

Selain lutut gajah purba, arkeolog itu juga menemukan gigi ikan hiu dan kaki kerbau. Lokasi penemuan berada di perbukitan dan sungai yang kondisinya mengering karena kemarau.

"Kalau menurut peneliti arkeologi dari Yogyakarta yang sudah meneliti temuan-temuan fosil sebelumnya, usianya diperkirakan 1 sampai 1,2 juta tahun," ujar Dakri.

Setiba di lokasi, ia langsung mengemas fosil-fosil tersebut sebelum diidentifikasi lebih lanjut oleh ahli arkeologi untuk memastikan jenis dan usianya. "Saya amankan, takut hilang. Apalagi di sungai, bisa terbawa arus kalau banjir?," ucapnya.

Dakri mengatakan fosil hewan purbakala masih banyak ditemukan di kawasan Situs Semedo yang berada di lahan milik Perhutani dengan luas mencapai 25 kilometer persegi. Kawasan itu konon pada zaman purba merupakan hamparan laut.

"Buktinya adalah temuan fosil purba berupa ikan hiu, ekor ikan pari, dan kerang juga sebelumnya sudah ditemukan," ujarnya.

Dakri menyebut jumlah fosil yang sudah ditemukannya mencapai sekitar 3.000 fosil. Sebelumnya keberadaan fosil tersebut disimpan di kediamannya yang kini menjadi Pondok Informasi Situs Semedo.

Setelahnya sebagian besar fosil tersebut sudah dipindahkan ke Museum Purbakala Semedo yang dibangun pemerintah pusat di Desa Semedo pada tahun ini.

Pembangunan museum di atas lahan seluas 1,5 hektare itu sudah selesai dan rencananya akan diresmikan pada 2020 mendatang. "Semua sudah diteliti oleh ahli dari Balai Arkeologi Yogyakarta dan Museum Sangiran. Saat ini sudah disimpan di Museum Semedo," ucapnya.

Dakri pertama kali menemukan fosil purbakala pada 1987. Kala itu, ia menemukan lutut gajah, gigi ikan hiu, dan artefak alat batu manusia purba. Berselang setelahnya ia menemukan fosil hewan purbakala lainnya di antaranya gajah, haena, rusa, kerbau, kingkong, dan badak.

Namun hasil kerjanya juga mendapat sorotan dari beberapa pihak. Pada 2005, fosil-fosil yang ditemukan Dakri dilaporkan sebuah lembaga swadaya masyarakat ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal.

Laporan itu yang membuat Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Sragen, tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Hasil penelitian memastikan fosil fauna yang ditemukan Dakri berusia 1,8 juta tahun (pleiston awal) hingga 0,8 juta tahun (pleiston tengah) yang lalu.

Tak hanya fosil hewan purba, pada 2011 Dakri juga menemukan fosil tengkorak manusia purba yang melengkapi temuan sebelumnya. Hasil identifikasi Balai Arkeologi Yogyakarta, kepingan tengkorak yang ditemukan berasal dari kelompok homo erectus yang berumur 0,7 juta tahun lalu.

"Berdasarkan identifikasi Balai Arkeologi, temuan fosil di Situs Semedo ini yang paling lengkap walaupun situs ini muncul terakhir," kata Dakri.

3476