Home Politik Radikalisme Makin Subur, BNPT Imbau Guru Agama Beri Edukasi

Radikalisme Makin Subur, BNPT Imbau Guru Agama Beri Edukasi

Semarang, Gatra.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan bahwa para guru pendidikan agama di tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs mempunyai peran penting untuk mencegah dan membentengi siswa dari pengaruh intoleransi serta paham radikalisme.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Hamli mengatakan sejak dini anak-anak harus dijauhkan dari kebiasaan melontarkan ujaran kebencian dan intoleransi. Hal itu penting agar siswa tidak terpapar paham radikalisme.

“Guru-guru pendidikan agama tingkat dasar berperan besar menangkal siswa dari pengaruh penyelewengan ajaran agama yang dihembuskan pihak tidak bertanggungjawab untuk mengganggu suasana toleransi,” katanya pada seminar di Hotel Pandanaran, Semarang, Rabu (30/10).

Pesan itu disampaikan Hamli dalam seminar dengan tema “Kebijakan dan Strategi Pencegahan Terorisme dalam Kegiatan Integrasi Nilai-Nilai Agama dan Budaya di Sekolah” yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah dan BNPT yang diikuti ratusan guru pendidikan agama TK, SD/MI dan SMP/MTs.

Hamli mengatakan isu intoleransi jika dibiarkan terus bergulir tanpa kontrol sangat berpotensi menyuburkan paham radikalisme di sekolah.

Untuk itu peran guru pendidikan agama di tingkat dasar dan menengah menjadi sentral dalam membentengi peserta didiknya dari ancaman pengaruh intoleransi.

“Belajar dari pengalaman dan hasil penelitian dari berbagai pihak, sikap intoleransi menjadi pintu masuk seseorang menjadi radikal atau terpapar paham radikalisme,” ujarnya.

Selain itu isu intoleransi kerap muncul diawali dengan politik identitas dimana menyerang identitas seseorang atau kelompok agama yang jauh dari semangat demokrasi.

Kebebasan berekspresi dan berpendapat yang kian terbuka selama ini berpotensi untuk ditunggangi isu-isu intoleransi dan ujaran kebencian dengan mengatasnamakan agama.

“Kalau sudah membawa-bawa nama agama sangat membahayakan. Kegiatan seminar yang mengundang guru pendidikan agama sudah tepat untuk membentengi para siswa dari terpapar intolerensi dan radikalisme,” katanya.

246