Home Kesehatan Bayi Kurang Zat Besi Rentan Anemia

Bayi Kurang Zat Besi Rentan Anemia

Jakarta, Gatra.com- Menginjak usia enam bulan, setiap yang bayi telah lulus ASI eksklusif mulai diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Mengapa demikian, karena memang di kala itu, kebutuhan zat besi anak tak tercukupi hanya dengan ASI saja.

"Memang sebanyak 98% kebutuhan zat besi harus dipenuhi oleh MPASI," ujar Pakar gizi medik Profesor Saptawati Bardosono dalam acara peluncuran Nestle Cerelac Risenutri di Jakarta beberapa waktu lalu. Bahkan untuk kebutuhan energi pun tidak sampai 50% ASI.

Baca juga: Stunting Tidak Hanya Soal Tinggi Badan Anak

Adapun karakteristik umum MPASI di Indonesia, lanjut dia, lebih banyak berbasis beras. Lalu dominan dengan protein nabati dan bukan hewani. Sehingga kandungan zat besi, zink, dan kalsiumnya pun rendah.

Data Riskesdas 2013 menyebut bawa prevalesi balita di tanah air yang mengalami anemia pada usaia 12-59 bulan mencapai 28,1%. Angka itu cenderung meningkat jika merujuk pada data Riskesdas 2018 di usia tersebut yang menjadi 38,5%.

Baca juga: Kemenkes Upayakan Pengentasan Stunting Melalui 1000 HPK

Sementara, Saptawati mengatakan kandungan zat besi memiliki manfaat luar biasa. Mulai dari untuk pembentukan sel darah merah yang penting dalam metabolisme dan petumbuhan anak, hingga sebagai zat pintar untuk otak.

Nah kondisi anak kekurangan zat besi, menurutnya akan membuat anak menjadi rentan anemia defsiasi besi yang bisa berdampak panjang. "Anak menjadi mudah lelah, mudah terkena infeksi, hingga menurunnya daya tahan tubuh. Dampak lainnya bisa menjadi gangguan belajar pada anak," ungkapnya lagi.

Baca juga: Sandra Dewi dan Tantangan MPASI Anak

Sebagai informasi, bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 0,3 mg zat besi per hari yang apat terpenuhi dari ASI. Masuk usia 70-11 bulan meningkat menjadi 7-11 mg per hari. Pada umur 1-3 tahun butuh 7mg zat besi per hari.

Menurut Saptawati, setiap anak wajib diberikan makanan dengan kandungan tinggi zat besi. "Paling bagus adalah daging merah, seperti daging sapi dan bebek misalnya," ujarnya. Lainnya bisa dari ikan, ayam, serta telur, hati ayam atau hati sapi.

234