Home Ekonomi Musim Hujan Terlambat, Dinpertan Cilacap Kerahkan Pompa Air

Musim Hujan Terlambat, Dinpertan Cilacap Kerahkan Pompa Air

Cilacap, Gatra.com – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dinpertanak) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengerahkan mesin pompa air untuk membantu petani memulai musim tanam pertama (MT 1) 2019 ini. Pasalnya, musim hujan terlambat dibanding beberapa tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Cilacap Sigit Widiyanto mengatakan, terlambatnya musim hujan menyebabkan sawah tadah hujan dan wilayah sawah yang teraliri irigasi tidak bisa segera memulai musim tanam. Pasalnya, volume air irigasi kurang cukup mengairi ribuan hektare sawah yang benar-benar kering pada musim ini.

“Itu begitu irigasi dibuka [mestinya] petani mulai membuat persemaian. Namun, karena airnya sedikit, bahkan Bendung Gerak Serayu yang mengairi sawah di Cilacap timur pun tak cukup saat pengelola BGS membuka aliran irigasi pada 15 Oktober 2019 lalu. Di kawasan ini ada sekitar 30 ribu hektare sawah," ucap Sigit, Selasa (12/11). 

Oleh karena itu, Dinas Pertanian meminjamkan mesin pompa air di kawasan ini dengan sistem pinjam pakai. Di wilayah ini, Dinas Pertanian menerjunkan 30 pompa air. “Karena air untuk sampai lama, membutuhkan waktu, makanya kemarin mereka kami pinjami mesin pompa, untuk menaikkan air dari saluran ke sawah,” ujarnya.

Menurutnya, masalah penurunan debit akibat musim hujan yang terlambat juga terjadi di kawasan hilir Bendung Menganti, Sungai Citanduy. Air irigasi tak bisa mencukupi sawah di tiga kecamatan meliputi Gandrungmangu, Bantarsari dan Kawunganten. Irigasi Menganti hanya optimal di Kecamatan Kedungreja, Cipari, dan Sidareja.

“Tujuannya agar bisa dipercepat pembuatan bibit atau persemaian. Lebih jauh lagi, terkait dengan pengolahan tanah,” tuturnya.

Sigit menambahkan, di Cilacap terdapat 64 ribu hektare sawah. Sebagian besar telah teraliri irigasi. Hanya sekitar 5.000 hektare sawah yang masih merupakan sawah tadah hujan.

212