Taipei, Gatra.com- Pemerintah Cina memperingatkan Taiwan pada Kamis (21/11) atas pernyataannya. Menurutnya, Taiwan sedang mencari 'bencana'. Sebelumnya, Calon Presiden Republik Tiongkok, Tsai Ing-Wen mengatakan, ia bekerja untuk kemerdekaan Beijing. Hal ini menimbulkan kemarahan pemimpin Cina. Apalagi, semenjak Tsai memilih mantan perdana menteri William Lai sebagai kandidat wakil presidennya.

Dilansir Reuters, masalah kemerdekaan formal Taiwan kerap menjadi sorotan sejak Lai bergabung dengan Tsai. Democratic Progressive Party (DPP) mendukung kemerdekaan formal, tetapi Tsai mengatakan tidak perlu mengubah status quo dengan Cina.

Menurutnya, Taiwan tidak mencari kemerdakaan formal atau menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok. Lai menyebutkan di hadapan parlemen, ia adalah "pekerja kemerdekaan Taiwan". Posisinya, Taiwan merupakan negara berdaulat dan mandiri.

Kemudian, Cina mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional kepada Lai untuk menghadapi tuntutan berdasarkan Undang-Undang Anti-Pemisahan Diri 2002. Cina menganggap Taiwan sebagai wilayahnya.

Lai tidak terpengaruh tekanan dari Pemerintah Cina. Ia mengatakan, Taiwan sudah menjadi negara berdaulat atau disebut Republik Cina. Wilayahnya tidak terikat dengan daratan Tiongkok.

Menanggapi penyataan itu, China’s Taiwan Affairs Office mengatakan, wilayah Selat Taiwan merupakan milik Cina. "Penyatuan Kembali" merupakan langkah yang tidak dapat dihentikan.

"Kemerdekaan Taiwan adalah jalan buntu. Itu hanya akan membawa bencana besar bagi Taiwan. Ini pasti ditentang oleh seluruh warga Cina, termasuk rekan senegaranya Taiwan," ucap salah satu sumber dari China’s Taiwan Affairs Office.