Home Milenial UHN Masuk 100 Universitas Terbaik Se-Indonesia

UHN Masuk 100 Universitas Terbaik Se-Indonesia

Medan, Gatra.com - Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan masuk dalam 100 universitas se-Indonesia. Ini dinyatakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek) soal pemeringkatan perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian.

Pemeringkatan perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian tersebut disampaikan langsung Menteri Ristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers berjudul 'Hasil Penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2016-2018', di Gedung II BPPT Jakarta, Selasa (19/11) lalu.

Baca Juga: Tiga Tersangka Pembunuhan di UHN Ditahan

Peringkat perguruan tinggi berbasis kinerja penelitian ini tertuang dalam Surat Dirjen Risbang No. 850/E2.4/Rs.04/2019 tanggal 19 November 2019. Berdasarkan analisis terhadap data yang telah diverifikasi, terdapat 47 perguruan tinggi yang masuk dalam klaster mandiri.

Lalu 146 perguruan tinggi klaster utama. Kemudian 479 perguruan tinggi klaster madya. Serta sebanyak 1.305 perguruan tinggi klaster binaan. Dengan jumlah kontributor sebanyak 1.977 perguruan tinggi.

Baca Juga: Penyebab Bentrok Sesama Mahasiswa UHN Karena Futsal

Berdasarkan hasil penilaian dimaksud, Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan berhasil menduduki jajaran 100 perguruan tinggi terbaik secara nasional, yakni menempati peringkat 96 secara nasional, baik PTN maupun PTS.

Rektor Universitas HKBP Nommensen Dr Haposan Siallagan SH MH gembira dengan dengan torehan prestasi yang dicatatkan LPPM UHN. "Ini prestasi luar biasa dan sangat membanggakan. Terlebih kami berhasil lompat klaster menjadi klaster utama," ucapnya, Rabu (27/11).

Baca Juga: Mahasiswa UHN Medan Bentrok, 1 Tewas

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UHN Dr Janpatar Simamora SH MH melalui Humas UHN Jonson Rajagukguk SSos MAP, menambahkan, yang lebih membanggakan lagi, UHN berhasil lompat klaster. Yaitu menjadi klaster utama dari sebelumnya berada di klaster binaan. Sementara di tingkat Sumut, UHN Medan menempati PTS terbaik peringkat 2.

“Bagi kita, ada dua catatan menggembirakan dari prestasi ini. Pertama UHN menorehkan sejarah pertamanya masuk dalam jajaran 100 perguruan tinggi terbaik se-Indonesia. Kedua, UHN berhasil melakukan lompat klaster sebanyak dua klaster. Dimana saat ini berhasil menyabet klaster utama, dari sebelumnya klaster binaan. Sangat jarang perguruan tinggi yang mampu meraih prestasi ini," tegas pakar hukum tata negara ini.

Baca Juga: Diminta Serahkan Tanah Sigapiton, Ini Jawaban BPODT

Lebih lanjut, Janpatar Simamora yang turut didampingi Tim LPPM lainnya, Nancy Nopeline SE MSi, Alida Simanjuntak SPd, Mori Rajagukguk SH, dan Rona Panjaitan AMd, itu menyebutkan, dengan prestasi ini, maka untuk tiga tahun ke depan, UHN mendapat kesempatan mengelola dana penelitian hingga Rp15 miliar per tahun.

Serta dapat mengajukan reviewer nasional penelitian. Artinya, naiknya klaster UHN akan berdampak positif pada peningkatan dana penelitian yang dapat dikelola dari pemerintah.

Baca Juga: Masyarakat Banyak Salah Paham dengan BPODT

"Awalnya kami hanya menargetkan UHN naik 1 klaster dari binaan menjadi madya. Namun berkat dukungan pimpinan universitas, seluruh dosen dan pegawai, target lompat klaster coba kami pelajari secara mendalam. Hasilnya UHN benar-benar lompat klaster menjadi klaster Utama," beber Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum UHN ini.

Dikatakan doktor hukum lulusan Universitas Padjadjaran ini, bahwa capaian luar biasa itu tidak mudah diperoleh. Ada empat indikator utama penilaian yang harus dipersiapkan secara matang.

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Negara, Kebijakan Tepat Meski Tak Popule

Pertama, sumber daya penelitian, baik dosen maupun staf pendukung. Kedua, manajemen penelitian. Ketiga, luaran penelitian seperti buku, publikasi ilmiah, KI dan produk kebijakan. Keempat, revenue generating. Katanya, seluruh indikator dimaksud harus dilengkapi dengan bukti pendukung untuk kemudian dilaporkan secara online melalui Simlitabmas.

"Ke depan untuk mempertahankan prestasi ini tidak mudah. Dibutuhkan dukungan pendanaan yang kuat dari universitas dan yayasan. Serta dorongan kepada dosen untuk terus berkarya," pungkas Janpatar.

Reporter: Iskandar

1277