Home Ekonomi Wujudkan Kalimantan Jadi Kawasan Green Energy

Wujudkan Kalimantan Jadi Kawasan Green Energy

Pontianak, Gatra.com - Kepala BPH Migas M Fashurullah Asa memaparkan berdasarkan data dari Neraca Gas Bumi Indonesia 2018 - 2027, diperkirakan Supply – Demand gas bumi di Pulau Kalimantan mengalami surplus supply dari tahun 2018 - 2027.

Selama ini gas bumi sebagian besar diolah menjadi LNG yang didistribusikan untuk memenuhi komitmen LNG domestik dan ekspor, tetapi hal tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal khususnya di wilayah Kalimantan.

"Seperti untuk penggunaan transportasi, rumah tangga dan pelanggan kecil, lifting minyak, industri pupuk, industri berbasis gas bumi, pembangkit listrik dan industri berbahan bakar gas," kata M Fashurullah Asa di Hotel Mahkota, Jalan Sidas, Pontianak, Kalbar, Selasa (3/12).

Berdasarkan neraca gas bumi indonesia 2018-2027, potensi pengembangan sumber gas wilayah Kalimantan masih amat besar, pasokan gas bumi di wilayah Kalimantan pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 2.075,35 - 2.609,49 MMSCFD.

"Sedangkan kebutuhan gas bumi di wilayah Kalimantan pada tahun 2018 yang lalu hanya sebesar 675,21-696,40 MMSCFD," terangnya.

Fashurullah mengatakan, adanya rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan serta Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan industri (KI) dinilai efektif untuk meningkatkan penyerapan gas di wilayah ini. Nantinya di Kalimantan juga akan dibangun jaringan distribusi termasuk Jaringan Gas (Jargas).

“Isu pemindahan ibu kota jadi pembangunan pipa gas, oleh karena itu BPH Migas perlu mengatur dan fokus menciptakan demand sedangkan untuk pasokan gas untuk Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan, tidak ada masalah," terangnya.

Dengan ketersedian infrastruktur gas bumi di Kalimantan, diharapkan akan meningkatkan kemampuan distribusi gas bumi ke seluruh wilayah Kalimantan, yang pada akhirnya menumbuhkan kegiatan industri baru dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekaligus mewujudkan Kalimantan menjadi Kawasan Green Energy.

"Saat ini berdasarkan data yang dimiliki BPH Migas, panjang pipa hilir gas bumi di Kalimantan hanya sekitar 702,38 Km atau 4,94% dari total panjang pipa gas hilir di Indonesia yaitu sebesar 14.223,79 Km," katanya.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan pembangunan pipa gas Tans Kalimantan selain mendukung kebutuhan clean energy untuk Ibu Kota Pemerintahan baru, juga sekaligus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Salah satu indikatornya adalah terwujudnya keadilan energi dan keadilan wilayah terutama Kalimantan yang telah memberikan konstribusi besar pada sektor energi untuk NKRI," katanya.

122

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR