Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani berharap, di tahun baru ini investasi akan membanjiri Tanah Air.

Apabila investasi bertambah, Shinta memprediksi, industri dalam negeri akan meningkat. Efeknya, pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin besar.

"Di 2020, meskipun iklim ekonomi dan investasi dunia masih akan sulit. Indonesia berpeluang mengoreksi tren ini dengan melakukan perubahan drastis terhadap iklim investasi nasional. [Contohnya] melalui kebijakan omnibus law dan kebijakan insentif pajak untuk investasi," katanya  kepada Gatra.com, Rabu (1/1).

Sementara itu, menurut Shinta, industri di tahun 2019 masih belum mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Hal ini dilihat dari sisi pertumbuhan maupun kontribusinya terhadap ekonomi nasional. Kondisi tersebut terjadi karena ekosistem investasi nasional yang masih belum mendukung revitalisasi industri maupun pendalaman industri dalam negeri.

"Ini terlihat jelas dari tren kontribusi industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih bergerak stagnan dan cenderung turun di sepanjang 2019," imbuh dia.

Oleh karena itu, melalui kebijakan omnibus law, akan ada angin segar bagi iklim investasi Indonesia. Sebab, menurut Shinta, pemicu masuknya investor yakni adanya iklim investasi yang sehat dan baik.

"Kami berharap perubahan iklim investasi nasional via kebijakan ini bisa mendorong terjadinya investasi industri yang lebih tinggi. Di Indonesia agar setidaknya di kuartal IV pada 2020 dan 202,  kita bisa melihat peningkatan kontribusi industri terhadap GDP," tutupnya.