Home Milenial Tuk Panjang Lambang Kebersamaan dan Keragaman

Tuk Panjang Lambang Kebersamaan dan Keragaman

Semarang,Gatra.com - Tuk Panjang atau tradisi menjamu para tamu dengan meja sepajang 100 meter yang mampu menampung ratusan orang kembali dilaksanakan di Pasar Imlek Semawis 2020," Jumat (17/1) malam.
 
Duduk di meja Tuk Panjang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, hingga masyarakat  biasa ikut menikmati sajian menu makanan ala perayaan Imlek yang dihidangkan.
 
Edamame atau mou dou  yang direbus menggunakan garam dan campuran rempah, beserta kue lobak menjadi hidangan pembuka dalam gelaran Tuk Panjang tahun ini.
 
Selanjutnya, sup lobak, dan ikan dori, nasi kongbap yang berisi 10 macam biji bijian, dan dipercaya membawa keberuntungan di sepanjang tahun menjadi menu hidangan utama.
 
Sebagai hidangan penutup, kue keranjang atau nian gao yang manis dan lengket, dan secangkir kopi alam ikut menghangatkan perayaan gelar tuk panjang.
 
Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata (Kopisemawis), Harjanto Halim mengatakan, Tuk Panjang merupakan tradisi menjamu para tamu tanpa memandang etnis, agama, komunitas maupun ras.
 
"Sebenarnya gelaran Tuk Panjang adalah inti dari perayaan Imlek yakni mempertemukan saudara yang terpisah tanpa memandang suku, rasa dan agama. Kita semua saling sapa, makan bersama, ngobrol dalam Tuk Panjang. Jad tidak ada sekat disini," ujar Harjanto.
 
Menurut Harjanto, menu makanan yang dihidangkan dalam gelaran Tuk Panjang juga merefleksikan keharmonisan, kesehatan, keberuntungan, dan kebahagiaan bagi semua orang.
 
"Semua menu ini punya filosofi sendiri,  seperti kue keranjang yang berarti kerukukan persatuan, atau kopi alam yang berarti kepercayaan dan persaudaraan," pungkas Harjanto.
166