Home Kesehatan Berikut Alasan Program 'Egg Banking' Penting bagi Wanita

Berikut Alasan Program 'Egg Banking' Penting bagi Wanita

Padang, Gatra.com - Sulit mendapatkan keturunan menjadi kegelisahan sendiri bagi pasangan yang telah menikah. Banyak penyebab yang menyebabkan seseorang lambat memeroleh momongan. Salah satunya karena sel telur yang kurang berkualitas. Kejadian itu kerap didapati wanita pasien kemoterapi atau faktor umur yang meninggi, sehingga tidak bisa menghasilkan sel telur berkualitas baik.

Menjawab kekhawatiran itu, RSU Bunda BMC Padang meluncurkan Egg Banking, sebagai solusi pembekuan dan penyimpanan sel telur dalam perawatan fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung untuk mencapai kehamilan. Sel telur ini diambil dari indung telur wanita untuk menjaga kelayakan yang bisa digunakan di masa depan.

Dokter Spesialis Egg Banking, Soegiharto Soebijanto menyebutkan, program Egg Banking dilakukan untuk menjaga kesuburan wanita. Terutama pasien yang menjalani perawatan media yang agresif, seperti kemoterapi, atau yang ingin mempertahankan kesuburan atau penundaan memiliki anak saat memulai rumah tangga.

"Misalnya perempuan yang sudah menikah tapi belum mau punya anak, sebaiknya sel telurnya ditabung. Nanti kalau usia di atas 30 tahun, sel telur tidak bagus lagi dan sulit punya anak," katanya di Padang, Sabtu (8/2).

Menurut Guru Besar Obstetri dan Genekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, Egg Banking memiliki tingkat keberhasilan yang baik. Sekitar 90 persen sel telur selamat dari proses pencairan. Sekitar 75 persen berhasil dibuahi dan hingga 55 persen dibawa ke term, yakni menurut American Society for Reproductive Medicine.

Soegiharto mengatakan, Egg Banking sangat memungkinan pasien memperpanjang kesuburan. Sel telur yang dicairkan mempertahankan kemampuan untuk dibuahi sejak saat pembekuan. Selain itu pasien juga tidak perlu khawatir atas kesuburannya karena sel telur tersimpan dengan baik yang probabilitas kehamilannya terjadi di masa depan.

"Program Egg Banking di Padang ini satu-satunya selain di Jakarta. Bayi Tabung ini dibolehkan, tidak haram, jadi memang sel telur dan sperma dari suami-istri yang sah," katanya lagi.

Sementara dokter spesialis RSUP M. Djamil Padang, Dovy Djanas menambahkan, beberapa wanita memilih Egg Banking atau Bayi Tabung ini. Dengan alasan sedang menunggu pasangan yang tepat, sedang menunda kehamilan, atau bagi wanita pekerja keras yang tidak ingin mengambil cuti pekerjaan.

"Biayanya, saat pengambilan sel telur awal sebesar Rp1.750.000, dan setiap bulan berikutnya sebesar Rp350 ribu. Sel telur bisa diambil kapan pun," ungkap Dovy.

622