Home Kesehatan Pemkot Surabaya Periksa Kesehatan Penumpang Kapal Pesiar

Pemkot Surabaya Periksa Kesehatan Penumpang Kapal Pesiar

Surabaya, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan terhadap seluruh kapal pesiar yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak.

Petugas pelabuhan dan tim kesehatan yang akan melakukan pemeriksaan kepada semua penumpang yang mayoritas turis asing. Petugas menyatakan bahwa semua peralatan kesehatan sudah disiapkan.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan, jika tidak ada ditemukan indikasi infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) pada penumpang atau awak kapal, maka mereka boleh turun. Tapi, jika ada yang terinfeksi, maka penumpang harus dikarantina di dalam kapal.

Baca juga: WNA Singapura Positif Corona Usai Berkunjung ke Batam

"Jadi, sebelum mereka [para penumpang] turun, akan ada pemeriksaan [kesehatan] secara menyeluruh. Kalau ada indikasi misalnya, langsung tidak bisa turun," kata Risma di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Senin (2/3).

Risma mengatakan, masa inkubasi covid-19 selama 14 hari, merupakan waktu yang efektif untuk melakukan upaya pelacakan asal virus dan penyebarannya. 

Sejumlah tim kesehatan telah terbentuk di Surabaya akan melakukan pelacakan dan deteksi dini virus mematikan tersebut. Selain itu, Risma juga menyatakan, telah berkoordinasi dengan semua rumah sakit se-Surabaya terkait kesiapan penanganan infeksi virus Covid-19.

"Kami sudah ada tim. Sudah lama semenjak saya buat edaran [soal bahaya virus Korona] kepada warga. Jadi, bukan hanya rumah sakit milik pemerintah, tapi seluruh [rumah sakit] di Surabaya," kata Risma.

Senada dengan Risma, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana, mengatakan, pihaknya akan tetap menerapkan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan dilakukan pada warga asing (WNA) yang masuk di wilayah Jawa Timur.

Selain itu, Herlin mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya pemutusan rantai penularan melalui upaya pengawasan dan pelacakan.

Menurutnya, upaya tersebut bertujuan melacak siapa saja yang telah melakukan kontak fisik dengan dua orang Indonesia yang dikabarkan terinfeksi covid-19. Orang-orang akan diawasi agar tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain.

"Berarti orang itu sudah kontak dengan siapa saja seminggu [sepekan] sebelumnya. Ini sedang kami lacak. Supaya orang yang sudah kontak dengan mereka, dipantau dan diawasi agar tidak banyak kumpul sama orang," kata Herlin.

Baca juga: Indonesia Positif Corona, Riza: Sikapi secara Baik dan Bijak

Meski demikian, Herlin optimistis jika penyebaran covid-19 tidak akan masuk ke Jawa Timur. Ia yakin jika pemerintah Kota Depok telah melakukan upaya pencegahan penyebaran covid-19.

Untuk itu, Herlin mengimbau warga Jawa Timur agar tidak panik. Dia menyarankan agar warga selalu menerapkan perilaku hidup bersih. Jika sedang menderita batuk dan pilek, agar memakai masker.

"Supaya tidak menambah virus yang beterbangan meskipun bukan corona. Kemudian, usahakan kondisi tubuh dalam keadaan fit. Jadi, istirahat yang cukup, makan seimbang, dan tidak stress karena virus menyerang saat kondisi tubuh lemah," ungkapnya.

111