Home Politik Cegah Lakalantas, MTI Minta Stop Produksi Motor di Atas 80CC

Cegah Lakalantas, MTI Minta Stop Produksi Motor di Atas 80CC

Semarang, Gatra.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) pusat meminta pemerintah agar menghentikan produksi sepeda motor berkapasitas lebih dari 80 cc.

Langkah ini guna mencegah kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang melibatkan pengguna sepeda motor yang setiap tahun selalu tinggi. Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI pusat, Djoko Setijowarno, mengatakan dalam 10 tahun terakhir angka lakalantas pengguna sepeda motor tidak pernah turun. Kendati berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan aparat kepolisian guna menekan kasus angka lakalantas.

“Selama ini upaya yang dilakukan pemerintah belum tepat sasaran sehingga tidak mengena pada akar masalahnya,” kata Djoko, Kamis (12/3).

Menurutnya, akar permasalahan adalah Kementerian Perindustrian telah menciptakan kapasitas silinder sepeda motor di atas 80 cc tanpa mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan keselamatan.

Kementerian Perindustrian hanya mengejar target produksi sepeda motor laris dipasar sehingga pendapatan negara meningkat. Padahal sepeda motor dengan kapasitas 80 cc ke atas rawan terjadi lakalantas karena pengendara kerap memacu kecapatan tinggi di jalan raya.

“Tingginya prosentase lakalantas berkaitan dengan sepeda motor membuktikan pengendara sepeda motor berisiko tinggi mengalami kecelakaan di jalan raya,” ujarnya.

Mengutip data Buku Potret Lalu Lintas di Indonesia, Djoko menyatakan populasi kendaraan bermotor seluruh Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 141.428.052 juta dan 81,58% adalah sepeda motor.

Sedangkan dari 196.457 kejadian lakalantas pada 2018 sebesar 73,49% jalan melibatkan sepeda motor. Korban lakalantas kebanyakan usia produktif 15-54 tahun.

“Melihat kondisi ini kami meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan perlu mengevaluasi uji tipe yang telah diberikan untuk sepeda motor di atas 80 cc serta menghentikan produksi sepeda motor berkapasitas lebih dari 80 cc,” ujarnya.

Menurut Djoko yang juga dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, pemerintah Indonesia perlu belajar dengan Vietnam dalam hal kebijakan sepeda motor.

Pemerintahan Vietnam akan melarang penggunaan sepeda motor di ibukota Hanoi pada 2030 dalam upaya menekan lakalantas dan mengurangi kemacetan serta polusi.

“Indonesia harus memiliki roadmap kebijakan sepeda motor. Maraknya penggunaan sepeda motor karena negara telah gagal menciptakan transportasi umum hingga ke seluruh pelosok negeri. Mulai sekarang negara harus segera menata transportasi umum seantero negeri hingga pelosok pedesaan, daerah pedalaman dan terpencil,” ujar Djoko.

217