Home Kebencanaan Hari Pertama Isolasi Wilayah Kota Tegal, Begini Kondisinya

Hari Pertama Isolasi Wilayah Kota Tegal, Begini Kondisinya

Tegal, Gatra.com – Hari pertama pemberlakukan isolasi wilayah di Kota Tegal belum berjalan semestinya. Masih banyak kendaraan lalu lalang keluar masuk ke Kota Tegal, dan tidak ada pemeriksaan sebagaimana yang direncanakan.

Pantauan Gatra.com pada hari pertama pemberlakuan isolasi wilayah Senin (30/3), akses keluar-masuk yang benar-benar ditutup hanya berada di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Debong Kidul, Kecamatan Tegal Selatan.

Jalan itu berada di perbatasan Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Sejak Minggu (29/3) sore akses jalan ini sudah ditutup dengan pembatas beton atau movable concrete barrier (MCB).

Sedangkan sejumlah akses jalan lain di perbatasan Kota Tegal dengan Kabupaten Tegal masih ada yang tidak ditutup total. Hal itu antara lain tampak di Jalan Sultan Agung tepatnya di depan RSUD Kardinah Kota Tegal. Di lokasi ini hanya setengah badan jalan yang ditutup menggunakan pembatas beton sehingga sepeda motor maupun mobil masih bisa melintas.

Bahkan di Jalan Proklamasi yang disebut akan didirikan pos pemeriksaan bagi warga yang akan masuk atau keluar Kota Tegal kondisinya masih bisa dilalui oleh kendaraan dari arah Jalur Pantura maupun arah dalam kota. Pembatas jalan berupa water barrier hanya dipasang untuk memisahkan lajur jalan.

Tidak tampak adanya petugas yang melakukan pemeriksaan ketat seperti disampaikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat menjelaskan pemberlakuan isolasi wilayah. Hanya ada bilik sterilisasi di tepi jalan. Sementara petugas yang berjaga hanya dua personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Saya disuruh stand by sejak pagi. Tadi ada petugas Dinas Kesehatan tapi sudah masuk (kantor Dinas Kesehatan). Saya juga disuruh stand by saja. Kendaraan masih bisa lewat," ujar salah seorang personel BPBD.

Sementara itu, aktivitas warga di sejumlah kawasan perekonomian seperti pasar dan pertokoan juga terpantau masih berjalan normal. Kondisi lalu lintas yang lebih lengah hanya terlihat di sejumlah ruas Jalan Pantura karena bus dan truk dari arah Jakarta maupun Semarang dialihkan melalui Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) sejak Minggu (22/3).

Wali Kota Dedy Yon Supriyono mengakui, kebijakan itu belum sepenuhnya siap saat diberlakukan sehingga masih ada akses keluar-masuk yang belum ditutup.

"Kenapa hari ini jalan belum (ditutup semua), ini karena memang petugas medis dan alat pengukur suhunya baru disiapkan. Kan tidak mungkin kita menutup kalau alat dan tenaga medisnya belum ada," ujar Dedy Yon, Senin (30/3).

Menurut Dedy Yon, pihaknya sedang menyiapkan APD dan alat pengukur suhu untuk petugas Gugus Tugas Covid-19 yang akan disiagakan di pintu keluar-masuk Kota Tegal yakni di Jalan Proklamasi selama isolasi wilayah diberlakukan.

"Sudah disiapkan 54 alat pengukur suhu atau thermo gun untuk petugas yang menjaga pintu masuk. Barangnya baru datang," ujarnya.

Setelah seluruh APD dan alat pengukur suhu yang diperlukan sudah ada, Dedy Yon memastikan 49 titik jalan sudah sepenuhnya ditutup selama empat bulan agar efektif untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

"Mulai besok sudah ada petugasnya yang berjaga 24 jam. Isolasi wilayah ini selama empat bulan. Mudah-mudahan tidak sampai empat bulan, kondisional dua bulan tiga bulan kalau memang sudah membaik," ujarnya.

Dedy Yon juga memastikan isolasi wilayah tidak akan mengganggu kelancaran distribusi BBM Pertamina maupun mobilitas mobil ambulans dan pemadam kebakaran. Sebab ada sebagian jalan yang penutupannya tidak seluruhnya menggunakan pembatas beton.

 

207