Home Kebencanaan Kota Tegal Diisolasi, Warga Cari Jalan Tikus

Kota Tegal Diisolasi, Warga Cari Jalan Tikus

Tegal, Gatra.com - Pemberlakuan kebijakan isolasi wilayah di Kota Tegal, Jawa Tengah masih belum sepenuhnya berdampak pada kepatuhan warga untuk membatasi aktivitas di luar rumah (social distancing). Warga bahkan ada yang nekat menerobos pembatas beton yang dipasang untuk menutup jalan.

Pantauan Gatra.com pada hari ketiga pemberlakuan isolasi wilayah Rabu (1/4), lalu lintas di sejumlah jalan protokol Kota Tegal masih ramai oleh kendaraan pribadi dan angkutan umum kendati pembatas beton dan water barrier sudah dipasang untuk menutup 49 titik jalan di perbatasan dan di dalam kota.

Warga, terutama yang mengendarai sepeda motor banyak yang mensiasati penutupan jalan dengan mencari "jalan-jalan tikus". Akibatnya, jalan dan gang di perkampungan warga ramai dilalui sepeda motor.

Di beberapa titik yang sudah ditutup pembatas beton dan water barrier, warga bahkan ada yang tetap nekat melintas dengan bersusah payah melewati celah sempit di atas trotoar. Hal ini seperti terlihat di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Werkudoro.

Sementara kendaraan roda empat mau tidak mau harus melalui Jalan Proklamasi yang dijadikan pintu masuk ke dalam kota. Di jalan tersebut, petugas Gugus Tugas Covid-19 berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap sejak Rabu (31/3) sudah mulai disiagakan untuk memeriksa suhu tubuh pengendara yang melintas. Selain mengecek suhu tubuh menggunakan alat thermo gun, petugas juga menyemprotkan disinfektan.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat memantau pelaksanaan isolasi wilayah Rabu mengatakan, petugas yang disiagakan untuk melakukan pemeriksaan di Jalan Proklamasi akan ditambah.

"Tim yang memeriksa kurang banyak. Nanti akan diperbantukan lagi petugas. Jadi semua yang melalui jalan ini harus diperiksa tidak terkecuali," katanya.

Menurut Dedy Yon, pemberlakuan isolasi wilayah dengan membatasi akses warga untuk memudahkan pemantauan warga yang keluar-masuk Kota Tegal sehingga bisa mencegah penyebaran Covid-19.

Menurutnya, pemantauan dan pemeriksaan di terminal dan stasiun tidaklah cukup untuk memantau warga yang masuk Kota Tegal terutama para pemudik.

"Isolasi wilayah ini penting. Kita hanya memberikan satu pintu agar pemantauan lebih mudah dan untuk melindungi warga Kota Tegal dari penyebaran Covid-19," ujarnya.

217