Home Kebencanaan Berkat Bebas BM Impor, 14 RS Disuplai 100 Ribu Masker N95

Berkat Bebas BM Impor, 14 RS Disuplai 100 Ribu Masker N95

Semarang, Gatra.com - Sebanyak 14 rumah sakit yang ada di Kota Semarang akhirnya mendapat sumbangan alat pelindung diri (APD) sesuai standar medis. APD berupa masker N95 yang diimpor dari luar negeri.

Jumlahnya pun cukup banyak, ada 100 ribu masker N95. Merupakan sumbangan dari Perserikatan Organisasi Indonesia Tionghoa (Porinti) Semarang. Bantuan langsung diserahkan kepada perwakilan 14 rumah sakit.

"Kita ingin berpartisipasi meringankan beban pemerintah dan masyarakat, terutama untuk tenaga medis yang kekurangan APD, agar bisa bekerja lebih baik," kata Yoga Pengemanan, Ketua Harian Porinti Semarang, saat penyerahan bantuan di Balai Pengobatan Umum Kapuran Semarang, Sabtu (25/4).

Yoga menyebut, bantuan tersebut berasal dari swadaya para anggota Porinti secara sukarela. APD langsung didatangkan melalui impor dengan fasilitas negara yang membebaskan biaya masuk (BM) impor.

"Biaya masuk nol, terimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan bebas biaya masuk impor," katanya.

Namun begitu, sebagai persyaratan semua bantuan yang diserahkan kepada 14 rumah sakit harus terdokumentasi lengkap dan memang sebagai peruntukan bantuan. Selanjutnya dilaporkan kepada pemerintah.

"Kami harap ini bisa menjadi penyemangat para tenaga medis sebagai garda kesehatan dalam mengendalikan pandemi Covid," ujarnya.

Masing-masing perwakilan rumah sakit mengambil bantuan yang sudah dijatah. Selain masker N95, bantuan juga ada masker standar medis, handsanitazer, dan disinfektan.

Bantuan akan diberikan secara bertahap melihat perkembangan situasi pandemi.

Sementara itu, salah satu rumah sakit yang menerima bantuan masker N95, RS Permata Medika Semarang, mengaku berterimkasih atas sumbangan APD yang berstandar.

"Sesuai daftar kami mendapat 50 masker N95 dan 500 masker standar medis," kata Septiana Lukitasari, Humas RS Permata Medika Semarang.

Dia mengaku, kebutuhan APD standar medis sangat terbatas. Padahal setiap saat para tenaga kesehatan di RS nya harus menggunakan APD berstandar.

"Kami sangat terbantu, kalau beli juga sudah mahal sekali dan jarang. Ini akan diperuntukan bagi tenaga medis dulu," katanya.

229