Home Ekonomi Satgas Pangan NTB Pastikan Stok Sembako Aman Selama Ramadan

Satgas Pangan NTB Pastikan Stok Sembako Aman Selama Ramadan

Mataram, Gatra.com - Stok kebutuhan bahan pokok (bapok) selama bulan Ramadan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup aman untuk dua bulan ke depan, meski dalam situasi pandemi Covid-19.

Untuk menjaga stabilitas pangan di NTB, tim Satgas Pangan di bawah pimpinan Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gde Ekawana terus melakukan pemantauan. 

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, stok kebutuhan bahan pokok untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran masih mencukupi untuk dua bulan ke depan. Seperti beras 14 bulan ke depan bisa terpenuhi.

"Berdasarkan hasil pantauan terakhir Tim Satgas Pangan NTB yang berada di bawah pimpinan Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gde Ekawana menyebutkan, kondisi stok pangan masih aman," katanya, melalui pernyataan tertulis yang diterima Gatra.com Sabtu (25/4).

Dia menyebutkan, Tim Satgas Pangan NTB telah turun serentak melakukan pemantauan ke pasar-pasar tradisional. Dengan mengikutsertakan personel jajaran polres di seluruh kabupaten/kota wilayah NTB.

Menurut dia, harga pangan secara umum masih relatif stabil. Meskipun ada bahan pokok yang mengalami kenaikan di beberapa wilayah, seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih, namun hal tersebut dilihat masih dalam batas normal.

Wilayah yang terdapat kenaikan harga, hanya terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Seperti cabai rawit yang sebelumnya Rp60 ribu, naik menjadi Rp70 ribu perkilogramnya. Selanjutnya harga bawang merah, dari Rp30 ribu naik menjadi Rp35 ribu. Gula pasir Rp14 ribu menjadi Rp17 ribu dan daging ayam naik menjadi Rp42 ribu dari harga sebelumnya Rp40 ribu.

Artanto menambahkan, bahwa Tim Satgas Pangan NTB melakukan pemantauan stok dan harga pangan ini secara rutin. Terlebih lagi dalam kondisi masyarakat yang saat ini terdampak pandemi COVID-19.

"Untuk itu Tim Satgas Pangan NTB ruti melakukan pemantauan. Dampak COVID-19 ini membuat banyak masyarakat yang pendapatannya menurun," ujarnya.

163