Tegal, Gatra.com - Sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal, Jawa Tengah mulai menerapkan physical distancing atau jaga jarak antar pedagang untuk menekan penyebaran virus corona seperti yang diminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Salah satu pasar yang menerapkan physical distancing yakni Pasar Bandung di Kelurahan Bandung, Kecamatan Tegal Selatan. Sejak Sabtu (2/5), sebagian pedagang yang biasanya berjualan berhimpit-himpitan di dalam pasar dipindahkan ke halaman depan pasar.

Di tempat itu, pengelola pasar sudah membuat garis-garis kotak dari cat berwarna abu-abu untuk ditempati sekitar 50 pedagang?. Dengan menempati kotak-kotak yang sudah diberi nomor tersebut, antar pedagang terdapat jarak sekitar satu hingga dua meter.

Selain penataan jarak pedagang untuk mengurangi kerumunan, upaya lain mencegah penyebaran Covid-19 di pasar ini yakni dengan menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun di depan pintu masuk pasar dan mengharuskan para pedagang dan pembeli mengenakan masker.

Wakil Wali Kota Tegal Mohamad Jumadi mengatakan, penerapan jaga jarak antar pedagang di pasar memang mengikuti permintaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar pasar-pasar di kabupaten dan kota mengikuti penataan pedagang pasar dengan jaga jarak yang diterapkan di Kota Salatiga.

"Pasar-pasar di Kota Tegal sudah melakukan hal yang sama juga untuk menghindari penyebaran wabah virus corona," kata Jumadi, Sabtu (2/5).

Menurut Jumadi, selain di Pasar Bandung, penerapan jaga jarak antar pedagang juga diterapkan di Pasar Langon, Pasar Randugunting dan Pasar Kejambon. Dia menyebut pasar-pasar lainnya juga akan menerapkan hal yang sama.

"Empat pasar ini sudah menerapkan pshysical distancing. Pedagang kita kasih jarak minimal dua meter. Insya Allah nanti menyusul pasar-pasar lainnya," ujar dia.

Salah satu pedagang di Pasar Bandung, Nurhayati (37) mengaku setuju dengan penataan para pedagang yang menerapkan physical distancing. "Dengan dibuat jarak seperti ini bisa membuat kita lebih aman dari corona," katanya.