Home Kebencanaan Beras Berulat di Tapteng Bukan Bantuan Pemprov Sumut

Beras Berulat di Tapteng Bukan Bantuan Pemprov Sumut

Medan, Gatra.com – Beras bantuan yang ditolak masyarakat Tapanuli Tengah (Tapteng) karena kondisi busuk dan berulat dipastikan bukan bantuan dari Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut).

Pusat Pengendali Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan bahwa sampai saat ini pihak GTPP Covis 19 Sumut belum mendistribusikan bantuan ke Kabupaten Kota di Sumut.

Baca Juga: Sejumlah Pekerja Media Unit Pemprov Sumut Gelar Doa Bersama

Penjelasan itu diberikan Riadil Akhir untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat terkait bantuan beras yang rusak di Tapteng. Riadil menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih mempersiapkan pendistribusian ke Kabupaten Kota.

“Memang Kabupaten Tapteng masuk sebagai salah satu penerima bantuan sembako yang akan kita distribusikan. Karena ada juga kabupaten kota yang meminta bantuan dalam bentuk uang. Namun kita memastikan bahwa kasus beras berkutu di Tapteng tidak bersumber dari Pemprov Sumut,” terangnya, Jumat (15/5) .

Baca Juga: Edy Rahmayadi: Tuhan Punya Rencana Agar Manusia Tau Diri

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut itu menjelaskan ada 16 kabupaten kota yang menyatakan menerima transfer dana. Dari transfer dana ini, mereka akan mengadakan proses pengadaannya atas Surat Edaran sekretaris daerah.

“Sisanya ada 17 kabupaten kota menyatakan sikap menerima paket pangan sembako dari gugus tugas Provinsi. Termasuk Kabupaten Tapteng. Jumlah kuota yang ada saat ini sebanyak 1.321.426 paket,” tambahnya.

Baca Juga: Puluhan Ibu-ibu di Tapteng Datangi Kantor Kelurahan

Nantinya pihak GTPP Covid 19 Sumut akan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk menyalurkan bantuan. Riadil merencanakan pendistribusian bantuan akan dilakukan mulai Sabtu (16/5). Penyerahan sembako ditargetkan selesai sebelum lebaran.

“Khususnya kabupaten kota yang menerima bantuan barang paket sembako terdiri dari 4 item barang, yaitu beras 10 kg, gula 2 kg, minyak makan 2 liter, dan mi instan 20 bungkus, totalnya Rp225 ribu per paket yang akan kita sampaikan,” katanya.

144