Home Kebencanaan Covid-19 Bertambah, Status KLB Kota Solo Diperpanjang

Covid-19 Bertambah, Status KLB Kota Solo Diperpanjang

Solo, Gatra.com - Pemkot Solo memperpanjang status Kejadian Luar Biasa (KLB). Perpanjangan ini dikarenakan adanya penambahan kasus positif Covid-19 yang baru setelah beberapa pekan nihil.

"Iya, KLB diperpanjang sampai 7 Juni mendatang," ucap Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (26/5).

Perpanjangan status KLB ini dikarenakan penambahan empat kasus positif Covid-19 yang baru. Tiga diantaranya merupakan klaster dari Joyotakan dan satu orang lainnya berasal dari Kelurahan Semanggi yang naik status dari pasien dalam pengawasan (PDP).

Selain itu, Pemkot Solo juga melakukan rapid test secara masif di beberapa tempat. Hasilnya dua orang reaktif dari rapid test di pasar, satu orang reaktif dari mall dan delapan tenaga kesehatan reaktif.

"Makanya status KLB kami perpanjang lagi," ucapnya.

Terkait adanya kemungkinan masuk sekolah, Rudy masih menunggu perkembangan. Dimungkinkan murid bisa kembali bersekolah pada bulan Juli mendatang. Namun saat ini untuk jadwal yang mendukung pembelajaran di sekolah tetap dijalankan.

"PPDB (penerimaan peserta didik baru), kenaikan kelas dan penerimaan rapor tetap berjalan. Tapi kami perlu tekankan agar pelaksanaannya tetap menggunakan protokol kesehatan dan tidak mengundang kerumunan orang," ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, saat ini baru sebagain tenaga kesehatan yang mendapat kesempatan rapid test.

"Baru di beberapa puskesmas dan RSUD Ngipang. Sisanya akan kami lanjutkan besok," ucapnya.

Dengan adanya delapan tenaga kesehatan di Puskesmas yang reaktif, DKK Solo akan kembali mengevalusi pelaksanaan protokol kesehatan di Puskesmas. Sebab Puskesmas menjadi gerbang pertama penanganan penyakit di masyarakat.

"Sebenarnya sudah kami lakukan protokol kesehatan, sekarang masyarakat yang ke puskesmas kalau antri di luar halaman sekalian berjemur, selain itu kami juga lakukan thermogun. Saat suhu tubuhnya diatas 37 derajat, mereka kami pisahkan dari pasien umum," ucapnya.

85