Home Kebencanaan Klaster Pasar Kobong Semarang Menyebar, Total 28 Orang

Klaster Pasar Kobong Semarang Menyebar, Total 28 Orang

Semarang,Gatra.com - Penyebaran virus corona dari kaster Pasar Ikan Rejomulyo atau yang sering disebut Pasar Kobong Kota Semarang semakin meluas. Satu orang dari klaster ini bahkan menularkannya kepada anak, istri dan tetangganya.
 
"Setelah kami tracking, kami menemukan ada dua keluarga di Pedurungan yang bapaknya pedagang di Pasar Kobong menularkan covid-19 ke istrinya, anaknya, dan beberapa tetangganya," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Jumat (29/5). 
 
Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini menjelaskan, penularan tersebut berasal dari droplet pedagang positif covid-19 yang menyebar ke anak, istri dan tetangganya.
 
"Iya bisa lewat droplet seseorang yang positif Covid-19, atau juga lewat tangan yang tidak terjaga kebersihan, lalu menggunakan uang untuk transaksi dari situ juga bisa menyebar," jelasnya.
 
Dengan ini, katanya, penderita corona dari klaster pasar kobong berjumlah 28 orang. Dengan rincian 11 orang warga dari luar Kota Semarang dan 17 orang warga Kota Semarang.
 
"Covid-19 Ini bukan soal urusan diri sendiri, tetapi juga menjaga sekelilingnya. Jadi penting untuk saling mengingatkan, kalau ada yang tidak pakai masker, kalau ada yang berkerumun atau kalau ada yang tidak mencuci tangan, diingatkan jangan malah dibiarkan," pintanya
 
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengakui jika reproduction number (Ro) atau angka reproduksi virus corona semakin berlipat.
 
"Angka Ro memang semakin berlipat salah satunya dari klaster Pasar Kobong, sebab dari hasil tracking yang kita temukan awal, ada 1 penderita di sana (Pasar Kobong)  yang menularkan ke beberapa orang," paparnya.
 
Saat ini, pasar yang terletak di Jalan Pengapon, Kelurahan Kemijen, Semarang Timur tengah ditutup dan dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan dan penataan jarak.
 
"Saat ini pasar sudah ditutup, dan sedang disterilkan dengan cara disemprot disinfektan terus, agar ketika sudah beroperasi kembali sudah benar-benar aman," tandasnya.
 
Sementara itu, angka ODP (Orang Dalam Pantauan) Covid-19 di Kota Semarang meningkat tajam dalam lima hari terakhir. Jika pada tanggal 25 Mei 2020 ODP di Kota Semarang tercatat sebanyak 148 orang, hingga tanggal 29 Mei 2020 jumlah ODP bertambah mencapai 200 orang.
 
Naiknya jumlah ODP di Kota Semarang tersebut tentu saja dipengaruhi oleh jumlah orang positif Covid-19 yang juga melonjak bebera hari kebelakang ini. Untuk itu Pemerintah Kota Semarang pun berupaya untuk memaksimalkan pelacakan orang yang kontak fisik dengan penderita, untuk dapat menekan penyebaran Covid-19.
927