Home Ekonomi Sedot Dulang, Irigasi Gratis Pemdes Krandegan Dibayar Zakat

Sedot Dulang, Irigasi Gratis Pemdes Krandegan Dibayar Zakat

Purworejo, Gatra.com- Petani di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo yang dulu mengandalkan sawah tadah hujan, kini telah memiliki pompa air. Istimewanya, para petani tak dipungut biaya untuk bahan bakar (bbm) pompa air tersebut.

Petani desa lain bisa mengeluarkan jutaan rupiah hanya untuk pengairan dalam satu musim tanam. Dengan perhitungan 14 kali menyedot dengan pompa air estimasi biaya bnm untuk satu hektare sekira Rp4 juta.

"Sejak saya maju dalam Pilkades tahun 2013 lalu, program unggulan saya memang irigasi gratis. Karena saya prihatin dengan kondisi petani saat itu yang hanya bisa panen setahun sekali mengandalkan hujan untuk pengairan sawah," terang Kades Krandegan, Dwinanto sore ini (29/6) saat ditenui di area persawahan Desa Krandegan.

Desa yang terkenal karena berbagai inovasinya tersebut, memiliki 10 pompa air yang tersebar di seluruh wilayah desa. Untuk air, mengambil dari Sungai Dulang yang memang tak pernah kekurangan air.

"Tiap malam, Pemdes mengeluarkan biaya untuk BBM sebesar Rp500 ribu. Dana tersebut diperoleh dari para donatur dan dermawan. Ada sekitar 60 hektare sawah yang bisa dialiri air secara gratis," jelas Dwinanto.

Mereka hanya cukup meyetorkan 2,5% dari hasil panen untuk zakat dan sodaqoh ke Posko Gugus Tugas Covid-19 di Balai Desa Krandegan.

Salah satu petani, Nurfuadi, warga RT 1, RW 1, Dusun Krajan mengatakan bahwa, baru tahun ini para petani diminta menyetorkan zakat dan sodaqoh. "Kalau sebelum-sebelumnya gratis. Tapi karena tahun ini ada wabah Corona, maka diminta untuk membayar zakat dan sodaqoh yang digunakan untuk membantu warga lain yang kekurangan. Jadi kami iklas, karena hasil panen kami juga lebih banyak," kata Nurfuadi.

Pengairan gratis tersebut sangat membantu petani dengan menghemat uang sekitar Rp4 juta untuk sekali musim tanam. Desa lain mungkin dapat meniru inovasi Kades Krandegan dalam menjaga ketahanan pangan warganya.

552