Home Ekonomi Harga Pestisida Melonjak, Petani Diajari Olah Minyak Atsiri

Harga Pestisida Melonjak, Petani Diajari Olah Minyak Atsiri

Solok,Gatra.com - Membantu Petani dalam meminimalisir biaya pembelian pestisida yang mulai melonjak tajam dipasaran, Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Sumani, berikan penyuluhan cara pembuatan pestisida nabati dari minyak atsiri tanaman serai wangi kepada para penyuluh pertanian se-Kecamatan Lubuk Sikarah bertempat di lahan BPP Kecamatan Lubuk Sikarah, Solok, Sumatra Barat, Minggu (27/9)
 
Tim Supervisi Kostratani Balitbu Tropika Mizu Istianto mengungkapkan tanaman serai wangi sangat cocok untuk dijadikan pestisida nabati. Karena minyak atsiri serai wangi kini sudah menjadi komoditi andalan Kota Solok.
 
Hama dan penyakit tanaman menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak maksimal. Biasanya penyebab suatu tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal disebabkan karena hama dan penyakit yang menyerang dan mengganggu sistem di dalam tanaman. 
 
"Tidak sedikit para petani masih tergantung kepada pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit. Selain yang harganya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia,"ujarnya.
 
Dalam penyuluhan ini Mizu juga menyampaikan tahap dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan pestisida nabati ini yaitu minyak atsiri murni, zat perata atau perekat (SPB-220) dan air. "Cara pembuatannya yaitu campurkan dulu zat perata dengan sedikit air kedalam ember atau botol kemasanan air mineral yang bersih dengan dosis 30 cc zat perata (SPB-220) lalu diaduk atau dikocok. Setelah tercampur, masukkan minyak atsiri dengan dosis 22.5 cc atau 1.5 cc/ liter air dan dikocok atau diaduk kembali sampai rata dan berwarna putih susu.  Baru larutan tadi dapat dicampur dengan air sebanyak 15 Liter air (kapasitas handsprayer 15 liter) kedalam handsprayer," terang Peneliti senior di Balitbu-Tropika tersebut.
 
Lebih lanjut untuk pengaplikasiannya, pestisida nabati ini harus disemprotkan secara cepat dan merata. Pestisida nabati ini sangat berguna sebagai penolak serangga serangga penggaggu tanaman contohnya kutu putih pada tanaman papaya dan kakao.
 
"Karena sifat pestisida nabati ini yang hanya sebagai penolak bagi hama, maka penyemprotan harus lebih sering dilakukan minimal satu minggu satu kali," ungkap Mizu.
 
Selain sebagai pestisida nabati  bagi hama pengganggu tanaman, minyak atsiri serai wangi dapat pula dijadikan sebagai salah satu cara pengendalian hama berang- berang yang merupakan  musuh alami petani yang melakukan minapadi.  "Pasalnya, ancaman hewan berang-berang ini masih sulit ditanggulangi hingga saat ini. Meski petani sudah berupaya membuat jaring penutup serta menjaga hingga malam hari, namun hama ikan tersebut masih bisa masuk ke persawahan," tuturnya.
 
Cara pemakaian pestisida nabati tersebut untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dilakukan dengan meneteskan minyak atsiri sebanyak 3 tetes ke kapas atau tisu, lalu gantungkan kapas tersebut di sekitar areal persawahan minapadi dengan jarak minimal 5 meter. Kapas tersebut sebelumnya harus diberi pelindung agar minyak yang ada tidak menguap dan tidak terkena hujan. Diharapkan karena bau yang dihasilkan dari minyak atsiri ini dapat menolak berang-berang. 
 
1240