Home Ekonomi Pasar Otomotif Lesu, Tipe Mobil Terbaru Diboyong ke DIY

Pasar Otomotif Lesu, Tipe Mobil Terbaru Diboyong ke DIY

Sleman, Gatra.com - Penjualan mobil di Daerah Istimewa Yogyakarta saat wabah Covid-19 diakui cukup sulit. Namun pandemi tak menyurutkan produsen otomotif untuk menggairahkan pasar dengan merilis produk, termasuk mobil dengan teknologi terbaru.
 
General Manager Nissan DIY dan Kedu, Irawan Nurisman, mengatakan, pasar industri otomotif menghadapi kondisi sulit saat pandemi, termasuk di DIY. Menurutnya, penjualan saat ini tersisa 30 - 40 persen dibandingkan saat sebelum pandemi. 
 
"Pasar otomotif sejak Agustus lalu memang mulai menggeliat tapi belum recovery (pulih)," kata Irawan di kantor cabang Nissan Datsun, Mlati, Sleman, Selasa (29/9). 
 
Agar pasar otomotif di tingkat lokal makin bergairah, Nissan memamerkan produk terbarunya, Nissan Kicks e-power. Mobil ini diyakni dapat mendongkrak pasar otomotif di tengah wabah Covid-19. "Paling tidak membantu menggairahkan market," ujarnya.
 
Irawan mengklaim Nissan Kicks sebagai mobil listrik tanpa pengisi daya. Hal ini karena mobil itu memiliki dua mesin, yakni mesin konvensional dan elektrik. 
 
"Mesin konvensional hanya sebagai generator. Bahasa simpelnya sebagai genset untuk isi listriknya. Saat baterai kurang lebih di level 40 persen, mesin konvensionalnya hidup untuk charger (mengisi daya)," katanya. 
 
Menurut Irawan, keberadaan mesin konvensional sebagai generator itu membuat pengendara tak perlu khawatir saat melakukan perjalanan jauh, semisal dari Yogyakarta ke Jakarta. 
 
"Kalau mobil full elektric, ketika kehabisan baterai, harus meluangkan waktu untuk charging dan perlu stasiun charger. Sementara saat ini infratruktur stasiun charger belum mendukung. Jadi dengan adanya generator ini kita tidak perlu khawatir untuk mengisi baterai," ucapnya. 
 
Irawan menyebut, mobil ini dikenalkan di Jakarta awal September ini dan dibanderol Rp461 juta on the road di Yogyakarta. Mobil ini baru tiba di Yogyakarta pada Minggu (27/9) dan selang satu hari konsumen telah menanyakannya. 
 
"Khususnya di DIY dan Magelang, (konsumen) cukup antusias. Sampai hari ini sudah ada tiga yang inden. Semuanya dari Yogyakarta," katanya.
374