Home Ekonomi Wujudkan 2,5Juta Petani Milenial Capai Ketahanan Pangan

Wujudkan 2,5Juta Petani Milenial Capai Ketahanan Pangan

Temanggung, Gatra.com – Sebagai negara agraris Indonesia memiliki kesempatan emas untuk terus mempertahankan dan memajukan dunia pertanian, berkait dengan ketahanan pangan jangka panjang. Hanya saja, harus ada pendekatan khusus untuk regenerasi kaum tani. Anak muda harus didorong agar mau dan bangga menjadi petani milinenial yang mampu bersaing dalam dunia global di era moderen.

Anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, mengatakan, pihaknya akan mendorong pemerintah guna terciptanya 2,5 juta petani milenial sebagai modal awal dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan nasional.

Vita menyampaikan pernyataan tersebut dalam bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian wilayah koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang dengan Kementerian Pertanian di Temanggung, Jawa Tengah, pada akhir pekan kemarin. 

"Bimbingan teknis peningkatan kapasitas petani muda dan penyuluh merupakan salah satu strategi program aksi guna mencapai cita-cita yang tidak main-main, yakni ingin mendorong terciptanya 2,5 juta petani milenial," ujarnya.

Menurutnya, Bimtek ini merupakan salah satu wujud nyata dan komitmen serta kehadiran pemerintah dan wakil rakyat dalam meningkatkan pertumbuhan dan penguatan kapasitas calon wirausaha muda pertanian juga para penyuluh pertanian, khususnya di Temanggung.

Ia mengemukakan bahwa para pemuda di Temanggung harus paham wilayahnya, memiliki banyak potensi untuk pertanian seperti hortikultura, maka hal ini harus mendapat perhatian serius. Antara lain untuk produksi pertanian bawang putih dan merah. Oleh karena itu, para petani milenial harus mendapatkan bimbingan teknis soal ini.

"Di tengah pandemi Covid-19 yang memperlambat semua sektor, justru pertanian berperan strategis dan tetap tumbuh positif di tahun 2020, maka perlu dipertahankan dan ditingkatkan, guna mendorong perekonomian nasional tetap tumbuh," katanya.

Dalam kesempatan itu, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng VI ini, menyampaikan ada beberapa hal yang ingin dibagikan tentang dukungan pemerintah kepada sektor pertanian. "Mengutip perkataan Bapak Bangsa Bung Karno bahwa persoalan pangan adalah tentang hidup matinya suatu bangsa," katanya.

Selain ketahanan pangan dan swasembada pangan, peran penting sektor pertanian adalah menciptakan lapangan kerja bagi masyaratar, terlebih saat ini kata Vita, 30% tenaga kerja di Indonesia bekerja pada sektor pertanian. Hanya saja, persoalannya kontribusi pertanian terhadap peciptaan lapangan kerja dan ekonomi belum sesuai dengan tingkat kesejahteraan petani.

Menurut dia, untuk mengatasi hal itu, diperlukan intervensi teknologi dalam sistem pertanian melalui penerapan sistem pertanian yang moderen, serta penguatan sumber daya manusia pertanian sangat penting agar produktivitas dapat meningkat signifikan. Vita optimistis jika ada tata kelola komprehensif maka konsumsi dalam negeri atau ketahanan pangan akan terpenuhi.

Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang, Akimi, mengatakan, bimbingan teknis ini penting karena Temanggung sedang mengembangkan bawang putih dan merah.

Menurutnya, meski dua komoditas unggulan ini memiliki harga fluktuatif, namun sesungguhnya dengan sistem penjualan daring (online) harga dan keuntungan yang diperoleh bisa sangat menjanjikan.

"Dengan penjualan daring meski kita tidur tapi proses penjualan tetap berjalan, uang dan keuntungan akan menunggu ketika bangun dan kembali beraktivitas," katanya.

Menurut Akimi, tujuan bimbingan teknis ini adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada generasi muda petani milenial tentang pertanian moderen dan teknik penjualan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

 

 

Reporter: Raditia Yoni

288