Home Internasional Ratusan Ribu Warga India Gelar Ritual di Tengah Covid-19

Ratusan Ribu Warga India Gelar Ritual di Tengah Covid-19

New Delhi, Gatra.com - Ratusan ribu orang berkumpul untuk melakukan mandi ritual di Sungai Gangga, India. Ritual ini dinilai mengkhawatirkan karena laporan harian Covid-19 hingga pada Senin (12/04) tercatat tertinggi di dunia, yakni 168.912 infeksi.

Data infeksi secara keseluruhan di India mencapai 13,53 juta orang, satu posisi di bawah Amerika Serikat dengan jumlah infeksi sebanyak 31,2 juta orang. India menyumbang satu dari enam infeksi harian di seluruh dunia.

Menurut para ahli, gelombang kedua infeksi diperburuk oleh pembukaan penuh ekonomi, festival keagamaan massal, dan demonstrasi politik di negara bagian yang mengadakan pemilu.

Hampir satu juta orang memadati Sungai Gangga yang dianggap suci oleh banyak umat Hindu di utara Kota Haridwar. Orang-orang mengikuti ‘Kumbh Mela’ atau festival kendi selama berbulan-bulan, dengan resiko lonjakan infeksi.

"Kerumunan di sini melonjak ... polisi terus-menerus mengimbau orang-orang untuk menjaga jarak sosial," kata pejabat polisi Sanjay Gunjyal dilansir dari Reuters, Senin (12/4).

Beberapa orang mengenakan topeng saat mereka berdesak-desakan untuk berenang pada hari yang dianggap menguntungkan dalam kalender Hindu.

Para pejabat mengatakan bahwa mereka berjuang untuk menahan kerumunan. Pihak berwenang juga telah mewajibkan tes virus bagi mereka yang ingin memasuki daerah tersebut.

Empat negara bagian besar juga dijadwalkan melakukan pemilihan bulan ini. Perdana Menteri Narendra Modi akan melakukan perjalanan ke negara bagian timur Benggala barat untuk melakukan kunjungan yang akan menarik ribuan orang.

“Dengan 1,2 juta kasus aktif, dan jumlah harian mencapai 200.000, sungguh aneh untuk mengadakan rapat umum dan Kumbh Mela penuh,” kata komentator politik Shekhar Gupta dalam sebuah posting Twitter.

“Ini akan membawa virus lebih dalam ke desa-desa dan kota-kota kecil. Ini adalah bencana yang kami hindari dengan penguncian yang melumpuhkan di gelombang pertama. Sekarang kami mengundangnya kembali,” ujarnya.

Tercatat jumlah korban meninggal sebanyak 904 orang dalam 24 jama. Ini merupakan angka kematian tertinggi sejak 18 Oktober, sehingga total menjadi 170.179.
 

146