Jakarta, Gatra.com - Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Chandra Wijaya, mengungkapkan 80% orang yang terinfeksi COVID-19 di DKI Jakarta itu disebabkan oleh Varian Delta. Di mana, per kemarin tanggal 6 Juli 2021 terdapat kenaikan kasus virus menular tersebut hingga 31.189 orang yang terjangkit dan sebagian besar ditemukan di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

"Menyusul kemudian adalah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Nah peningkatan ini luar biasa ya dan Pak Menko Marves, [Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi] Pak Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa peningkatan tersebut disebabkan ya karena adanya varian baru yaitu varian Delta," ucapnya, via Zoom dalam sambutannya di webinar bertajuk "Mengenal Lebih Dekat COVID-19 Varian Delta serta Pencegahan dan Penanganan", yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube FIA UI pada Rabu, (7/7).

Menurut data resmi dari pemerintah, sebut Chandra, per Selasa, (6/7) sudah 2.345.018 jiwa yang telah terjangkit virus corona di Indonesia. Saat memasuki bulan Juli 2021, angka tersebut terus meningkat atau menunjukkan tren yang kian naik.

"Dan kita ketahui bersama bahwa di bulan Juli ini ya, setiap hari itu selalu pecah rekor baru. Jadi, selalu mencatatkan angka yang sangat fantastis ya. Tentu angka ini bukan angka yang menggembirakan, tetapi angka yang memprihatinkan ya," tuturnya.

Sementara itu, Chandra mengatakan sejak COVID-19 melanda Kota Wuhan, Cina, virus tersebut terus melakukan banyak mutasi. Seperti, Varian Alpha, Beta, Gamma, Epsilon, Eta, Iota dan Delta. Varian Delta ini belum lama telah menyerang India dan memakan banyak korban jiwa.

Sebelumya, ia menerangkan bahwasanya virus corona ini sudah menyerang Tanah Air sejak Maret 2020 lalu serta masih berlangsung sampai sekarang. Pemerintah juga telah mengumumkan secara resmi kasus COVID-19 pertama dan kedua yang ditemukan di Depok, Jawa Barat.