Home Kesehatan Divaksin Pakai Moderna, Warga Diminta Abaikan Efek Samping

Divaksin Pakai Moderna, Warga Diminta Abaikan Efek Samping

Sragen, Gatra.com - Pengguna vaksin Covid-19  buatan Moderna diminta mengabaikan efek samping usai diinjeksi. Hal itu disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat meninjau vaksinasi di Desa Tangkil, Sragen, Jateng, Rabu (1/9).

Di desa ini didaftarkan 350 warga untuk mendapatkan vaksin dosis pertama. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menyediakan vaksin Moderna bagi mereka. Bupati Sragen yang akrab disapa Mbak Yuni ini mengakui efek setelah penyuntikannya atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dirasakan lebih berat dibandingkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, AstraZeneca, atau Sinopharm. Di sejumlah kasus, muncul gejala badan pegal-pegal dan demam.

Kepada warga desa tersebut, Yuni meminta mereka mengabaikan efek samping tersebut dan tetap bersedia divaksin. Jika muncul gejala segera beristirahat atau memeriksakan diri ke puskesmas.

"Kalau ada rasa keju kemeng kemudian rasa panas, gembreges abaikan saja. Itu hal biasa. Jika sudah tidak tahan obat yang dibawa silahkan diminum. Tidak perlu panik," katanya.

Bupati menambahkan untuk vaksin Moderna sebenarnya memang diperuntukkan usia 18 sampai 40 tahun. Yang terlalu tua di atas 50, sebenarnya tetap menggunakan Sinovac yang efeknya lebih ringan. 

Akan tetapi, hal itu tak jadi masalah ketika semuanya divaksin Moderna lantaran tingkat keampuhannya justru lebih tinggi. 

"Moderna ini memang lebih manjur,  hanya KIPI-nya yang kuat sehingga warga takut. Tapi kan kita udah edukasi terus ya Pak, sosialisasi. Insya Allah tidak ada masalah," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Yuni sempat berinteraksi dengan sejumlah warga yang hendak vaksin. Salah satunya remaja perempuan yang menangis karena ketakutan disuntik. "Nangisnya nanti dulu. Nggak sakit kok, udah jangan nangis," seru Bupati. 

Kades Tangkil Suyono menyampaikan vaksinasi di balai desa adalah yang pertama digelar di wilayahnya. Menurutnya, warganya lebih percaya diri menjalani vaksinasi yang berlangsung di dekat rumah.

"Warga enggak canggung meski pakai pakaian sederhana. Karena dekat rumah. Enggak perlu dandan juga. Beda kalau di Puskesmas kan ketemu banyak orang mereka mungkin harus perjalanan dan make up, baju juga harus bagus," katanya.


 

3658