Jakarta, Gatra.com – Ketua Prostate Awareness Month Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid membeberkan faktor-faktor risiko terhadap kanker prostat. Hal ini disampaikannya melalui Zoom dalam virtual media briefing bertajuk “Kenali Prostatmu, Pentingnya Deteksi Dini dan Penanganan Kanker Prostat pada Orang Dewasa untuk Meningkatkan Usia Harapan Hidup” pada Senin, (6/9).
Faktor pertama, kata Rizal, adalah dikatakan usia. “Usia ini memang karena ditemukan pada usia-usia lanjut [lansia], jadi di atas usia 50 tahun kita temukannya. Ada beberapa kasus tapi jarang sekali ditemukan pada yang di bawah 50 tahun,” ungkapnya.
Rizal mengatakan faktor risiko kanker prostat kedua adalah ras atau etnis. Kemudian ia mengatakan faktor ketiganya yaitu riwayat keluarga.
“Nah yang saat ini yang sudah dipastikan bahwa meningkatkan resiko, kalo keluarganya ada kanker prostat tapi yang sedarah ya. Misalnya sedarah itu adalah kakak, adik, ayah atau om gitu ya. Nah, mesti yang sedarah,” terang Rizal.
Adapun perubahan gen juga dapat menyebabkan risiko kanker prostat. Selain itu, kata Rizal, diet yang tinggi lemak dan kolesterol juga bisa menyebabkan risiko peningkatan kanker tersebut.
“Kemudian olahraga juga, bahwa sudah dijelaskan dari beberapa penelitian bahwa kalau olahraga rutin, resiko terkena kanker prostat itu menjadi lebih rendah,” sambungnya.
Rizal menyebut orang yang memiliki sindrom metabolik seperti diabetes, kolesterol dan obesitas juga bisa menyebabkan risiko terkena kanker prostat. Serta kebiasaan merokok pun bisa menjadi faktor pemicu adanya kanker tersebut.
“Karena merokok ini kan bisa merubah terjadi perubahan gen karna ada secara sengaja memasukkan asap rokok, yang memiliki sifat kasinogenik yang cukup tinggi. Sehingga, memang lebih banyaknya di paru-paru, kalo di urologi lebih banyaknya di kandung kemih. Tapi dikatakan juga untuk kanker prostat, bisa meningkatkan resiko,” jelasnya.
“Jadi memang sangat multi-faktor ya, kadang-kadang ada yang mengaku sudah olahraga, sudah diet bagus, tapi bisa saja keluarganya memang memiliki resiko kanker prostat sebelumnya,” imbuh Rizal.
