Jakarta, Gatra.com – PT Adaro Energy berhasil meraih penghargaan di ajang Gatra Apresiasi Energi 2021 untuk kategori perusahaan yang resilien, transformative, dan konsisten dalam hilirisasi minerba melalui gasifikasi batubara pada Kamis (30/9).

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memiliki rencana melakukan gasifikasi batubara melalui anak usahanya PT Adaro Power. Kini, manajemen Adaro Power sedang berdiskusi dengan investor asing untuk pembangunannya.

“Gasifikasi merupakan proses mengubah batubara menjadi syngas untuk menjadi produk lanjutan seperti metanol dan dimethyl ether (DME),” ujar Direktur Utama PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro.

Ke depannya, pengembangan dan penggunaan DME akan menekan impor liquefied petroleum gas (LPG). Langkah konversi LPG ke DME ini diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Adaro Energy dengan PT Pertamina dan perusahaan pertambangan lainnya pada awal Desember 2020.

Pabrik gasifikasi batubara ini nantinya akan membutuhkan lahan untuk lokasi proyek, pasokan listrik, akses terhadap air bersih, dan pasokan batubara yang akan diolah dalam proses gasifikasi menjadi DME. Adaro Energy memiliki kapabilitas yang dibutuhkan dan akan berkolaborasi untuk membangun pabrik gasifikasi batubara di area tambang Adaro di wilayah Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan.

Teknologi gasifikasi untuk menghasilkan syngas dan syndiesel ada sejak perang dunia kedua. Afrika Selatan dan China sudah memproduksinya. Namun, proyek ini harus menghadapi segi ekonomis untuk bersaing dengan harga LPG dan gas lainnya serta soal konversi tabung dari LPG ke DME.

Dengan investasi yang besar maka investor mengingingkan skema yang membuat proyek ini layak. Setelah tahap pra-studi kelayakan (pra feasibility Study) proyek pabrik gasifikasi batubara ini akan berlanjut ke tahap FS, engineering, lalu konstruksi.