Home Lingkungan Hasil Kajian Badan Riset & SDM KKP Mendukung Penangkapan Terukur

Hasil Kajian Badan Riset & SDM KKP Mendukung Penangkapan Terukur

Jakarta, Gatra.com - Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Kusdiantoro mengungkapkan bahwa program penangkapan terukur yang tengah digaungkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dipastikan telah berlandaskan data-data hasil kajian yang dilaksanakn oleh Badan Riset dan SDM KKP.

"Program unggulan yang kami lakukan secara terus menerus adalah stok asesmen di WPP NRI (Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia)," dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/12).

Lebih lanjut, Kusdiantoro mengungkapkan bahwa stok asesmen WPP NRI melakukan survei menggunakan kapal riset guna mengukur data kelimpahan stok, kondisi biologi lingkungan/habitat oceanografi, s    erta laju tangkap. Data survei juga berdasarkan kajian data logbook, satelit, dan hidroakustik.

"Melalui proses dan analisis data yang juga melibatkan para pakar kelautan dan perikanan, maka hasilnya antara lain angka potensi dan status stok sumber daya ikan di WPP NRI, rekomendasi jumlah tangkapan yang dibolehkan, indeks kelimpahan atau berat minimum jenis ikan yang boleh ditangkap untuk ikan ekonomis dan ekologis penting, serta informasi potensial fishing ground dan efisiensi teknis sistem menangkap ikan." jelasnya.

PAda kesempatan tersebut, Kusdiantoro turut memaparkan 31 produk hasil riset perikanan seperti sembilan induk unggul rilis yaitu ikan abalon, ikan dewa, ikan tambakan takhasi, patin perkasa, ikan mas mustika/rajadanu, ikan lele mutiara, ikan nila srikandi, udang galah Gi Macro II, dan ikan gurami bima.

"Termasuk pula 10 bibit unggul, delapan vaksin dan probiotik, serta empat produk lainnya seperti O'fish Dokter, Ashanti Feed, Super Gold, dan Maggot." tambahnya.

Terkait distribusi calon induk varietas unggul, Kusdiantoro menyatakan bawha telah disebar antara lain ikan lele mutiara sebanyak 8.961 paket ke 218 kabupaten/kota di 31 provinsi, ikan nila srikandi sebanyak 87.400 ekor ke 36 kabupaten/kota di 15 provinsi, ikan mas mustika sebanyak 16.378 ekor di 25 kabupaten/kota di 12 provinsi.

"Udang galah GI Macro II sebanyak 13.902 ekor calon induk ke 26 kabuapaten/kota di 8 provinsi, serta ikan patin perkasa sebanyak 33.000 calon induk dan 1.115 induk di 11 kabupaten/kota di 7 provinsi." pungkasnya.


 

147
KKP